oleh: Huslein Slash HomE
Banda Aceh, aku akan menceritakan pengalamanku tentang kejadian aneh yang ku alami di Ruang Kuliah Umum Universitas Serambi Mekkah sekitar jam 21.00 wib (15/10/14).
Ceritanya berawal ketika aku menerima telpon dari temanku yang bernama silvia lestari. Dia yang beranggapan bahwa antingnya tinggal di Ruang Kuliah Umum saat latihan tarian pada sorenya. tempat itu memang keliahatan angker apalagi saat itu sedang hujan. tetapi karna dia salah satu temanku, saya bersedia membantu meski perasaanku agak kurang enak.
Aku beranikan diri naik ke atas sendirian tapi karena di atas gelap aku pinjam sebuah senter di pos security yang berjaga. sebelum ku naik, aku membuka panel listrik yang menghubungkan listrik di atas RKU dan setalah itu barulah aku mendekati tangga menuju ke RKU.
Segera kumenghidupkan senter di tanganku dan ku pegang erat- erat. Namun baru beberapa anak tangga kunaiki, ternyata sudah ada tanda-tanda yaitu seekor kucing hitam menghalangi jalanku. namun saya tidak peduli dengannya sehingga kuteruskan naik ke atas sampai ke lantai 2. Selanjutnya ku naiki lagi tangga menuju RKU, eh ternyara pintunya terkunci dan aku membukanya, sampai di atas kucing kedua menghalangi jalanku lagi dan aku mengusirnya.
Ketika aku sudah berada di ruangan yang ku tuju, kulihat sekelingku yang begitu gelap hanya cahaya senter yang kubawa yang menerangi ruangan. Ku senter sekelilingnya berniat mencari saklar untuk menghidupkan lampu. Akhirnya aku menemukan saklarnya yang berada di belakang kain gorden berwarna hijau dibelakang meja sidang. Kudekati saklarnya dan kreeek sekalian kuhidupin semua lampu dengan sekali tekan. Kini perasaanku sudah lega karena ruangan yang tadinya gelap sudah terang benderang dan aku bisa melihat semuanya yang ada dalam ruangan tersebut, kursi tak beraturan lagi posisinya, sampah berserakan, dan baunya tidak sedap. aaaahh aku ga peduli dengan semua itu, toh udah sering terjadi. aku mulai mencari anting temanku yang hilang, meski ruangan terang tapi senter tidak kumatikan. ku cari-cari di bawah kursi, meja dan di sudut ruangan semuanya kujelajahi namun aku tidak jua menemukannya.
Saat aku membelakangi tangga, tiba tiba terdengar suara saklar dimatikan ..kreek... dan saat itu juga semua lampu diruangan itu mati. Tentu saja aku terkejut karena tidak ada siapa-siapa diruangan itu selain aku. Aku mulai ketakutan dan jantungku berdetak dua kali lipat dari sebelumnya, semua buluku juga merinding. Aku tidak tahu lagi harus bagaimana karena tubuhku mulai kaku, sempat ku berpikir akan terjadi sesuatu pada diriku, kumelangkah rasanya agak berat saat kulihat bayangan wajah yang mengerikan berada dihadapanku. Jantungku hampir copot dibuatnya sehingga kutenangi diri sejenak aku tidak peduli apapun yang terjadi dengan segera ku ambil langkah seribu dan sepertinya aku menabrak bayangan tadi. Ku turuni tangga dengan cepat seakan tidak ada tangga di bawah langkahku, tangga itu terbuat dari keramik dan cukup licin apalagi hari hujan dan juga bekas bercak bercak lumpur waktu tadi sore meraka naik tangga itu. saking takutnya aku tidak terasa tangga yang licin tadi untung saja aku tidak terpeleset kalau tidak mungkin aku sudah meninggal malam ini. ku teruskan berlari secepat mungkin menuju pos security dan menceritakan kepada meraka sehingga mereka ikut ketakutan mendengar ceritaku. ini bukan rekayasa tapi benar seperti realita.