Apa Kabar Sahabat kreatif!
Semoga selalu menjadi pembaca yang setia dan mendapatkan tips-tips yang menarik. Hari ini kita akan mengupas suatu kebiasaan orang-orang yang atau kita sendiri pernah mengalaminya, kebiasaan tersebut ialah melamun. Sebenarnya apa sih melamun itu ? Adakan manfaat dari lamunan? Bagaimana memanfaatkan lamunan untuk mencari ide-ide kreatif? Oleh karena itu simak hal berikut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas.
Semoga selalu menjadi pembaca yang setia dan mendapatkan tips-tips yang menarik. Hari ini kita akan mengupas suatu kebiasaan orang-orang yang atau kita sendiri pernah mengalaminya, kebiasaan tersebut ialah melamun. Sebenarnya apa sih melamun itu ? Adakan manfaat dari lamunan? Bagaimana memanfaatkan lamunan untuk mencari ide-ide kreatif? Oleh karena itu simak hal berikut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas.
Setiap dari kita sudah pasti pernah melamun atau mendapati orang lain sedang melamun. Baik dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa dan tidak ada batasan umur. Biasanya orang melamun cenderung diam dengan pandangan kosong seperti sedang tidur. Namun sebenarnya melamun itu masih belum tidur, saat itu kita berada antara bangun dan tidur atau dalam dalam kata lain otak kita sedang berada pada tingkat antara gelombang beta dan alpha. Gelombang beta bekerja saat pikiran kita dalam keadaan terjaga, saat kita waspada dan berpikir secara logis serta koheren mengenai penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. Tingkat keadaan beta juga terjadi ketika lingkungan menjadikan kita bersemangat dan terlalu bergairah. Sedangkan gelombang alpha berfungsi saat-saat kita relaks, dan dalam keadaan sadar, ini adalah tingkat pikiran yang terjadi saat kita melamun, membayangkan, atau menghayal sesuatu hal. Diyakini bahwa keadaan pikiran seperti ini adalah pintu gerbang menuju meditasi. Tanpa gelombang alpha, kita tidak akan ingat mimpi kita saat kita terbangun. Lamunan hampir sama dengan visualisasi yang merupakan suatu pelatihan mental atau menciptakan gambaran akan sesuatu ke dalam pikiran. Perbedaannya adalah visualisasi itu kita secara sadar mendorong otak atau pikiran kita untuk membayangkan, merenungkan atau berusaha menciptakan gambaran pikiran sedangkan lamunan terjadi dengan sendirinya saat pikiran kita perlu istirahat.
Budaya kita cenderung mengabaikan lamunan dan angan-angan karena hal tersebut tidak nyata, bukannya hidup itu berawal dari mimpi. tanpa ada mimpi atau angan-angan kita tidak akan tahu arah tujuan kita ke depannya. Kita sering mencaci, mengejek mereka yang sering melamun karena kita pikir tanpa ada tujuan yang jelas, cuma membebani diri aja dan bertindak seperti orang gila atau ciri-ciri orang pemalas. Kita bisa berpikir seperti itu karena kita tidak berusaha atau mendalami makna dari lamunan dan tidak tahu manfaat yang bisa dihasilkan oleh lamunan. Tapi tidak bagi orang yang sering melamun karena mereka tahu melamun merupakan suatu jalan menuju alam kesadaran lain dan merupakan suatu cara yang ampuh yang memungkinkan mereka berkelana dalam pikiran dan bayangan, mencari ide kreatif, memperhatikan sesuatu dengan detail dan pengalaman yang membawanya ke kaitan-kaitan baru yaitu kreativitas. Kreativitas bisa didapatkan dari proses lamunan. Saat seperti itu lah kita bisa memetik keuntungan dengan mendapatkan ide-ide kreatif atau bagaimana melakukan sesuatu dengan mudah atau menemuka cara-cara baru yang orang lain belum pernah memikirkannya sehingga bisa menjadi suatu ciri khas dari diri kita yang sebenarnya. Ketika kita sedang melamun, pikiran kita kurang terfokus, mengembara bebas dari satu masalah ke masalah lain, leluasa menekuni satu masalah tanpa agenda tertentu. sehingga kita bisa menemukan banyak ide di sana dan mencari solusinya.