Blog ini Membahas tentang kreativitas seni seperti kerajinan tangan, ide kreatif, tutorial menggambar dan motivasi untuk untuk menjadi kreatif dan percaya diri. Salam Kreatif !!!

09 May 2016

Cara Melihat Dengan Sudut Pandang Baru dan Manfaat dari Perjalanan (Traveling)

Selamat malam sahabat kreatif. Semoga selalu menjadi pembaca yang setia. Kali ini saya akan share tentang cara mengambil manfaat dari hobi kebanyakan orang saat ini yaitu jalan-jalan sambal foto-foto ke tempat-tempat yang menarik.

Baiklah langsung saja, seperti yang kita lihat sekarang ini, salah satu hobi yang sangat banyak digemari oleh orang-orang ialah jalan-jalan yang dikenal dengan istilah inggrisnya “traveling” yang tidak mengenal usia. Kebanyakan dari kita setiap hari libur sudah pasti kita butuh jalan-jalan (traveling) untuk menghabiskan masa liburan ke tempat-tempat yang mereka ingin kunjungi. Baik itu di pantai, di gunung ataupun di tempat-tempat bersejarah. Tujuannya pun bermacam-macam ada sebagian sekedar refreshing untuk menghilangkan rasa penat, menghabiskan waktu bersama kekasih, keluarga dan ada juga cuma sekedar pelepas rasa bosan dan foto-foto.

Untuk yang suka jalan-jalan, cobalah jangan hanya sebatas jalan-jalan dan waktu terbuang sia-sia. Karena kita kaji sebenarnya ada manfaat yang bisa kita ambil dari perjalanan kita tersebut. Untuk memetik hikmah dari perjalanan, yaitu terlebih dahulu kita harus berpikir dan bertindak sebagai penjelajah, bukan sebagai turis atau wisatawan pada umumnya. Para penjelajah berusaha memahami hati dan jiwa tempat yang mereka kunjungi. Sedangkan para wisatawan hanya melihat-lihat permukaannya saja.

           Berikut ada empat saran bagaimana jalan-jalan sebagai penjelajah.

1.  Memperdalam Suatu Pengalaman, Bukan Memperbanyak Jumlah Tempat yang Dikunjungi.
    
    Jika kita mencari sudut pandang baru atau manfaat dari jalan-jalan, cam kan bahwa nilai sebuah perjalanan tidaklah terletak pada kuantitas tempat yang kita kunjungi, melainkan pada kualitasnya. Jangan mencontohkan wisatawan yang melakukan touring 5 provinsi dalam 1 minggu. Menurut saya itu sangat melelahkan dan membingungkan karena terlalu banyak sensasi yang didapat. Hal itu cuma bisa membebankan kita karena tubuh kita butuh istirahat juga kan?

Oleh karena itu, jika melakukan perjalanan ke suatu tempat cobalah untuk menetap dalam beberapa hari bahkan 1 atau 2 minggu saja jika ingin mendapatkan sudut pandang baru, pengalaman, inspirasi dan sebagainya. Dengan begitu, disana kita bisa meresapi lebih banyak detail tentang suasana tempat, keindahan panorama bahkan gaya hidup, kebudayaannya (jika suatu daerah yang kita kunjungi).

2.  Selami Tempat Tersebut Hingga Tuntas.

Sebelum kita berangkat terlebih dahulu cari informasi dan petunjuk tentang tempat tujuan kita dengan tuntas. Jelajahi tempat-tempat tersembunyi yang bahkan kebanyakan orang belum mengetahuinya, bukan hanya tempat yang sering dikunjungi banyak wisata pada umumnya. Karena tempat yang belum sering dikunjungi itu lebih menarik dan sensasinya luar biasa ketimbang tempat yang sudah biasa.

Kalaupun kita ke tempat yang banyak wisatawannya, cobalah memilih untuk terpisah dan mencari tempat yang perlu diselami lagi seperti asal usul, tahun terbentuk dan ciri khasnya dan usahakan untuk bertanya kepada warga setempat mengenai tempat tersebut sehingga kita bisa memiliki wawasan lebih dari orang-orang yang hanya bisa menikmati tempat itu saja.

3.   Gali Informasi Langsung dari Sumbernya

Jika kita jalan-jalan karena suatu alasan seperti berkunjung ke rumah saudara yang jauh dari tempat tinggal kita atau pesta teman sekolah kita. Pastikankan bahwa kita berkesempatan untuk mengenal lebih jauh lagi tentang penduduk asli daerah tersebut. Seperti yang saya jelaskan di atas tadi, cara terbaik adalah dengan melakukan obrolan ringan dengan warga setempat misalnya petani, nelayan, penjaga toko atau orang-orang lain yang kita jumpai selama disana. Orang-orang tersebut merupakan sumber yang kaya akan informasi tentang kebudayaan, gaya hidup, adat istiadat dan kehidupan sosial serta bisa memberikan kita nasehat yang bermanfaat dan banyak hal yang bisa kita ambil.
Kadang-kadang, mereka ini sangat terkesan dengan sikap bersahabat dan terbuka yang kita tunjukkan daripada hanya diam, takut bertanya dan sok gengsi. Sehingga tanpa segan-segan akan menunjukkan berbagai tempat, lingkungan, dan pemandangan yang tidak umum, yang jarang dilihat turis-turis lain. Oleh karena itu gunakan akal sehat dan sopan santun kita.

4.   Ajukan Pertanyaan Atau Soal Yang Sulit Sehingga Kita Terdorong Untuk Belajar

Jangan sesekali membuat perbandingan yang dengan sendirinya membuktikan bahwa kebudayaan dan adat istiadat kita lebih baik ataupun unggul. Akan tetapi kita harus mencari sendiri dan membuktikan bahwa prasangka kita salah. Untuk itu tantanglah sudut pandang kita dengan mempertanyakan asumsi kita selama ini tentang hidup seperti:
  • ·         Bagaimana suasana tempat ini secara keseluruhan?
  • ·        Apa yang membuat penduduk daerah ini merasa gembira dan apa yang membuat mereka sedih?
  • ·         Bagaimana sikap penduduk mengenai pekerjaan?
  • ·         Bagaimana kehidupan bermasyarakat di daerah ini?
  • ·         Bagaimana adat perkawinan di daerah ini
  • ·         Dan sebagainya

Mengenai cara mendapatkan sudut pandang dan manfaat dari perjalanan sudah saya kupas satu persatu, bagaimana pendapat sahabat kreatif? Adakah cara yang lebih baik yang bisa dilakukan?

Setiap manusia tentunya selalu punya pendapat yang berbeda tetapi tetap saja mereka bisa menerima pendapat orang lain jika lebih tepat darinya. Dan termasuk cara menyelesaikan masalah. Mungkin itu saja sedikit saran dari postingan saya hari ini, semoga bermanfaat dan terima kasih.

Salam Kreatif !!!

Huslein Slash

Cara Memperoleh Jiwa Kreatif

Berbicara tentang kreatif, pasti tak akan pernah habisnya. Kita tahu bahwa kreatif itu tidak hanya dimiliki oleh orang yang memang terlahir dengan bakat kreatif. Tetapi siapa saja pasti bisa memperoleh jiwa kreatif, hanya saja mungkin kita tidak terlalu peduli akan hal tersebut sehingga menghambat diri kita untuk memiliki jiwa kreatif. Padahal jiwa kreatif akan membuat kita bisa berbeda dengan orang lain dan bisa mengembangkan kreativitas yang membuat kita tumbuh dari perpaduan unik antara ciri  kepribadian dan kecerdasan pribadi yang menjadikan kita berbeda dengan orang lain. Untuk mempelajari cara mengembangkan dan meningkatkan kreativitas, terlebih dahulu kita mulai dengan mengembangkan jiwa kreatif.

           Memahami pentingnya jiwa kreatif, oleh karena itu, kali ini saya akan berbagi bagaimana cara memperoleh jiwa kreatif. Saya mengumpulkan cara-cara tersebut yang saya kutip dalam sebuah buku karya Jordan E. ayan (Bengkel kreativitas).

       Apa maksud jiwa kreatif? Kita tahu bahwa kreativitas bukanlah semata-mata suatu fungsi kemampuan intelektual atau ketrampilan khusus. Menurut Jordan ada empat unsur pembentuk jiwa kreatif yang dinamakan dengan istilah C.O.R.E (cari tahu, olah keterbukaan, resiko, energi). Keempat unsur tersebut merupakan inti jiwa kreatif dan sebenarnya keempat unsur tersebut sudah melekat pada diri kita sejak kita lahir. Tanpa sifat tersebut kita pasti akan sulit untuk menjadi kreatif atau menjalani hidup secara kreatif.

           Baiklah, untuk lebih memahami mari kita kupas satu persatu dari CORE
1.      Cari Tahu

           Cari tahu ini biasanya dengan bertanya. Rasa ingin tahu adalah kebutuhan utama jiwa  kreatif. Tanpa adanya rasa ingin tahu, apa yang bisa kita lakukan, kita berikan. Sebagaimana kita tak ingin tahu untuk menjadi orang kreatif. Rasa ingin tahulah yang terus mendorong seseorang untuk menyelidiki atau mempelajari suatu bidang baru atau mencari cara melakukan sesuatu dengan cara yang lebih baik. Rasa ingin tahu mendorong kita untuk berkarya, bereksperimen dan membangun. Karena rasa ingin tahu juga ilmuwan-ilmuwan bisa menghasilkan sebuah penemuan besar.
            
            Coba kita renungkan pada masa kita masih kecil rasa ingin tahu kita pasti sangat kuat apa-apa pasti bertanya bahkan membuat orang marah karena terlalu banyak bertanya. Padahal itu memang wajar namanya aja anak-anak. Namun ketika kita dewasa rasa ingin tahu itu menurun drastis. Itu disebabkan karena sikap pasrah kita, sehingga kita menganggap kita tidak bisa dan mematahkan semangat untuk belajar, dan merasa itu tidak penting dan buang-buang waktu saja. Selain itu rasa takut juga bisa menghalangi kita memanfaatkan situasi dan tempat baru.

           Hilangnya rasa ingin tahu sebagian besar disebabkan oleh rasa malas, tidak ada waktu karena banyak hal lain yang bisa dilakukan sehingga muncullah jawaban “nanti saja”. Akan tetapi dengan menghilangnya rasa ingin tahu, hilang pula sebagian besar kemampuan berkreasi. Bila kita hanya menjalani kehidupan seperti biasanya dan hanya mengikuti alur, maka tidak akan memunculkan ide baru pemupuk jiwa kreatif. Kita tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang baru, mendengarkan konsep-konsep baru, dan juga tidak bisa mendapatkan informasi baru.

2.      Olah keterbukaan : Bersikap fleksibel dan hormat menghadapi hal baru

        Sebagaimana halnya rasa ingin tahu. Keterbukaan adalah vital dalam jiwa kreatif. Dengan bersikap terbuka, kita mampu menerima ide baru dan memadukannya ke dalam otak.

       Orang-orang kreatif bersifat terbuka terhadap gagasan, manusia, tempat, dan hal-hal baru. Kreativitas akan tumbuh dan mekar jika kita membangunnya di atas wawasan orang lain. Jika kita menutup diri, mengabaikan, atau mengolok-olok gagasan orang lain. Kita tidak akan pernah meninggalkan zona kenyamanan untuk menemukan dunia luar yang membentang luas.

           Ironisnya bahwa banyak orang merasa lebih sulit membuka diri daripada menjadi ingin tahu. Mereka mau saja bereksplorasi, namun begitu mendapat masukan ide ide baru yang tidak sejalan, mereka malah menutup diri dan mengkritik, menolaknya dan bukan memadukannya dalam hati dan jiwa. Ide baru tampak seperti mimpi buruk, sulit dimengerti dan bertolak belakang dengan keyakinan yang ada sehingga membuat kita takut.

3.      Resiko: keberanian meninggalkan zona kenyamanan.

           Selain itu yang harus kita ketahui adalah jiwa kreatif menuntut kita untuk berani menanggung resiko. Kalau tidak, kebanyakan prestasi kreatif tak kan pernah terwujud. Misalnya penulis menanggung resiko saat karya mereka dicetak lalu dipajangkan di toko-toko buku, seniman ketika mengadakan pameran lukisan barang antik dan aktor saat tampil di atas panggung atau di layar lebar. Kegiatan itu merupakan sangat beresiko.

          Resiko kreatif bisa dikelompokkan ke dalam banyak kategori, diantaranya:

  •       Resiko memasuki kegelapan. Kita bisa merasakan resiko ini secara naluri. Resiko  ini timbul dari aktivitas yang menegangkan, termasuk petualangan fisik seperti melompat dari ketinggian, panjat tebing atau pun arung jeram dan juga yang bersifat aktivitas sosial seperti pidato di depan umum.
  •       Resiko menantang nasib. Kita merasakan resiko ini ketika ingin mencoba sesuatu yang kreatif, namun pernah dicoba dan gagal anda menyimpulkan bahwa kegagalan kedua sudah ditakdirkan. Meskipun pikiran rasional bersikereas menentang tindakan bodoh kita, tetapi jiwa berkata sebaliknya.
  •       Risiko untung-untungan. Resiko jenis ini ialah terkait dengan laba dan rugi berdasarkan firasat kreatif.orang-orang yang tidak berani menanggung resiko lebih suka menginvestasikan uang mereka secara konservatif, sementara mereka yang lebih mau menanggung resiko cenderung lebih mau mempertaruhkan kekayaan mereka.
  •       Resiko jadi bahan tertawaan. Jenis resiko ini terkait dengan kekuatiran akan ditertawakan atau ditolak oleh orang lain. Sehingga banyak orang menyingkir dari kehidupan kreatif.


4.      Energi: Pendorong Kerja dan Pemercik Hasrat

         Sifat pamungkas yang dibutuhkan jiwa kreatif ialah energi. Energi adalah percikan api yang menyalakan jiwa. Tanpa adanya energi mental yang mencukupi, perburuan kreatif kita akan cacat karena kekeliruan logika dan pemikiran jangka pendek yang mustahil bisa diterapkan. Tanpa adanya energi fisik yang mencukupi, gagasan kreatif tak bisa dijalankan atau terkurung dalam lemari dan jadi berkarat. Dapat dikatakan semua kreativitas bertitik-tolak dari energi murni karena ide yang membentuk pemikiran kreatif tidak lain hanyalah rangsangan-rangsangan listrik dalam otak kita. Tanpa energi dari gelombang otak, kreativitas mustahil terwujud.
            
          Itulah keempat cara memperoleh jiwa kreatif. Kalau sudah tahu ini saatnya kita peroleh jiwa kreatif agar hidup lebih baik. Jangan menunggu terlalu lama lagi segera wujudkan jiwa kreatif untuk mendongkrak kreativitas.

             Semoga artikel di atas bisa bermanfaat bagi pembaca. Temakasih

Salam Kreatif!!!

Huslein Slash

06 May 2016

Cara Meningkatkan Percaya Diri

Sebelumnya, saya sudah menjelaskan hal yang membuat kita menjadi Percaya Diri. Jika Rasa percaya diri sudah ada dalam diri kita, ada baiknya harus ditingkatkan lagi supaya lebih optimal. Oleh karena itu, kali ini saya akan menjelaskan sedikit tips bagaimana cara meningkatkan Percaya diri.

Seperti yang kita ketahui menjadi orang PD memang Asyik, tapi kalau rasa PD itu sudah terlanjur hilang, apa yang harus kita lakukan? Di bawah ini ada beberapa tips yang akan membuat percaya diri meningkat.

· Giat mencari ilmu yang bermanfaat, darimana pun sumbernya, pernyataan ini sama dengan pepatah arab yang artinya “Tuntut lah ilmu sampai ke negeri china”. Untuk itu, kita perlu bersikap fleksibel. Kita tidak akan pernah tahu ilmu mana yang nantinya akan bermanfaat bagi diri kita, jadi kita harus mencari dan menggali lagi ilmu yang akan kita pelajari.

·   Mengamalkan ilmu yang kita miliki. Setiap ilmu yang kita miliki senantiasa harus kita amalkan. Karena ilmu yang tidak diamalkan itu ibarat pisau belati yang tidak pernah diasah. Pada akhirnya hanya tumpul dan berkarat, tentunya anda tahu maksud dari kata ini.

·   Menjadi orang yang tepat di waktu yang tepat. Untuk itu, kita harus berusaha mendalami kemampuan tertentu sehingga menjadi spesialisasi dan profesional. Kemampuan itu akan berguna nantinya saat dibutuhkan, selain itu akan membuat kita selalu siap dalam menghadapi berbagaia macam kemungkinan.

·  Memperbaiki konsep diri. Islam mengajarkan supaya agar setiap muslim mendalami ilmu agama dan mengamalkannya. Dari sana, terciptalah keimanan. Jika keimanan semakin dalam, maka akan lahir konsep diri islami di dalam diri kita. Iman membuat kita selalu berpikir positif  terhadap diri sendiri dan tetap menyadari kelemahan-kelemahan yang kita miliki.

·  Membuat peta diri. Caranya antara lain ialah kita harus mengevaluasi setiap kekuatan, kelemahan, hambatan, dan ancaman, terhadap diri kita.

·  Berpikir positif, bersikap optimis, dan tahan kritik.
· Mengikuti event-event kompetensi, sebagai ajang pembuktian diri terhadap kemampuan yang kita miliki. Tidak harus menjadi juara, karena itu bisa menambah rasa PD

· Menjadikan kegagalan sebagai bahan evaluasi atau intropeksi diri. Setiap dari kita pasti pernah mengalami kegagalan bahkan ada yang berlipat ganda karena itu wajar, tidak ada manusia yang sempurana di dunia ini. Namun, jangan sesekali menjadikan kegagalan itu membuat anda semakin terpuruk dan kebalikannya. Pahami terlebih dahulu apa yang membuat anda gagal kemudian memperbaiki setiap kekurangannya. Bangkitlah dan coba lagi tanpa ada rasa menyerah.

· Berinteraksi dengan orang lain. Ada kalanya potensi diri kita baru terpantau setelah kita menjalin hubungan dengan orang lain. Semakin beragam orang yang kita jumpai, semakin besar pula sisi kehidupan kita yang akan terpetakan. Oleh karena itu kita tidak boleh meremehkan orang lain seperti apapun dia. Di dalam segala sesuatu, pasti ada hal yang istimewa. Yeah mana tahu kita bisa belajar dari diri tentang keterampilannya yang tidak dimiliki orang lain.

·      Membangun pesona diri. Pesona ialah daya tarik terhadap diri kita oleh orang lain. Ini tersusun oleh pesona ragawi, pesona akal, dan pesona hati. Hal tersebutlah yang membuat ketertarikan terhadap diri kita. Orang bijak berkata “lingkungan hidup hidup kita adalah cermin diri kita. Jika ingin kondisi sekitar kita baik, maka kita perlu memulainya dari diri kita sendiri


   Percaya diri itu berasal dari dalam diri. Karena keberhasilan meraih Percaya diri juga berarti berhasil mengendalikan suasana hati. Maka kita juga memiliki kesempatan untuk mengendalikan suasana lingkungan sekitar. Itu semua berkat pengaruh kekuatan positif dalam diri kita.

05 May 2016

Hal-hal Yang Bisa Membuat Percaya Diri (PD)

Kata Percaya Diri tidak asing lagi di telinga kita. Orang-orang jaman sekarang menyebutnya dengan dengan istilah PeDe. Pede adalah kebalikan kata minder, pastinya sudah tahu kan? Yaitu menganggap diri kita lemah dan memiliki kekurangan dari orang lain. Baik itu dari segi kemampuan, ketrampilan dan juga penampilan. Rasa percaya diri senatiasa harus selalu ada dalam diri kita supaya kita bisa mengutarakan sesuatu yang kita anggap benar dan melakukan sesuatu tanpa rasa takut atau pun malu. Karena seperti yang sudah saya jelaskan di postingan sebelumnya, sikap malu-malu atau sok gengsi hanya akan membelenggu diri kita.

           Percaya diri (PD) adalah perasaan yakin terhadap kemampuan yang kita milki. Perasaan ini lahir dari hasil pengolahan terhadap sikap mental kita, dan berhubungan erat dengan konsep diri kita. Konsep diri artinya ialah bagaimana cara kita menganggap diri kita, nilai diri kita, dan mengetahui siapa kita. Itu lah gunanya kita intropeksi diri kita terhadap batas kemampuan yang kita miliki.

             Ada 3 unsur yang menyusun konsep diri berdasarkan hasil kutipan saya. Yang pertama adalah Diri ideal. Diri ideal merupakan gambaran diri kita yang ideal. Misalnya Rival, berharap suatu saat dia bisa menjadi gitaris hebat seperti idolanya John Petrucci (gitaris band Dream Theater).  Oleh karena itu, pastinya ia akan berusaha semampunya untuk mewujudkan keinginannya tersebut, latihan sungguh-sungguh dan terus mencoba mengoptimalkan kemampuannya. Setiap orang boleh-boleh saja memiliki idola masing-masing dan itu sangat wajar, melalui idola kita bisa mendongkrak motivasi untuk lebih maju dan hebat. Namun sudah selayaknya, setiap muslim seperti kita mengidolakan Rasulullah SAW. Di atas idola-idola kita yang lain.
            
       Yang kedua ialah Citra Diri atau dalam bahasa inggris self image, merupakan cara kita memandang diri kita sendiri. Coba renungkan, kita pasti pernah merasa diri kita itu belum mencapai tingkat yang kita idam-idamkan. Kita belum sukses menggeluti suatu bidang dan merasa kemampuan kita seperti itu aja. Santai aja broo! kita tidak sendiri, jadi jangan berkecil hati. Orang lain, bahkan orang-orang besar juga pernah mengalami hal seperti yang kita alami sekarang ini. Yang terpenting ialah jangan menyerah dan mau berusaha untuk menjadi lebih baik. Insya Allah pasti bisa mewujudkan keinginan kita.

            Sambil menyadari kekurangan-kekurangan yang kita miliki, kita tetap harus berpikir positif terhadap diri kita. Kalau tidak, kita akan selalu merendahkannya. Sudah pasti ujung-ujungnya kita akan terpuruk ke dalam kemalasan dan menyerah ada keadaan. Kalau bukan kita yang merubahnya siapa lagi coba. Ayo kawan-kawan ini saatnya kita berubah.

Dan yang ketiga ialah Harga Diri. Ini merupakan seberapa suka kita terhadap diri kita sendiri. Setiap kita memiliki harga diri dan harga diri harus selalu dijaga agar tidak diinjak-injak oleh lain. Harga diri yang kita miliki tadilah yang akan mendorong kita untuk bersikap rendah hati. Jikalau kerendahhatian sudah menyelimuti diri kita, kita akan menyadari bahwa kemampuan kita hanyalah karunia Allah SWT semata. Kita pun wajib untuk mengimani_Nya karena yakin bahwa allah akan senantiasa bersama kita, kapan dan dimanapun kita berada.

Harga diri juga bisa membuat kita tetap tanggung menghadapi rintangan apapun. Kita tidak takut kepada orang lain. Setiap kita itu sama di mata Allah, hanya ketaqwaan lah yang membedakan setiap manusia. Jika kita telah berusah bertaqwa, untuk apa takut kepada sesama makhluk ciptaannya. Namun kita diharuskan untuk menjaga etika, saling menghormati dan menghargai sesama.

Nah, sekarang kita sudah tahukan hal apa yang membuat kita menjadi percaya diri. Tapi kalau sudah PD kita bisa apa? Apa yang yang bisa kita lakukan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa hal yang kalau kita sudah PD
  • Setiap dari kita pasti pernah ingin menyampaikan sesuatu maksud kepada orang lain. Mengungkapkan perasaan pada seseorang, memberikan pendapat, baik itu pada sedikit orang maupun massa. Percaya Diri akan membuat kita lebih mudah untuk menyampaikannya. Karena respek dan berpikir positif terhadap sikap kita yang meyakinkan, maka mereka akan lebih mudah percaya terhadap penyampaian kita.
  • Percaya diri membuat kita mkengusahakan agar kebaikan ada dalam diri kita. Kita selalu berusaha intropeksi diri, yaitu menutup kekurangan dan memaksimalkan setiap kebaikan.
  • Selanjut Percaya Diri akan memperkuat daya tahan kita terhadap berbagai macam rintangan, tidak takut dan tegar melakukan apapun. Selain cara berpikir yang kuat, kita juga memiliki daya kendali terhadap berbagai macam keadaan dan aspek-aspek kehidupan. Daya kendali ini membantu kita untuk lebih berpikir jernih dalam mengatur tujuan hidup sehingga kita bisa mencapai keberhasilan.

Manfaat Percaya Diri

      Percaya Diri memiliki beberapa manfaat, diantaranya:
  • Menjalani hidup dengan semangat
  • Berani menerima tantangan, apapun konsekuensinya
  • Berani berbeda dengan orang lain, jika hal tersebut bermanfaat
  • Memiliki sifat suka membantu orang lain sekaligus berani berkata tidak jika memang ingin       mengatakannya
  • Mandiri, yaitu berusaha memaksimalkan kemampuan diri sendiri dahulu sebelum meminta       bantuan kepada orang lain.
  • Memilki fisik kuat dan mental tahan banting, perasaan yang selalu rileks dan ceria membuat daya tahan tubuh menjadi kuat
  • Orang PD cenderung lebih sukses dibandingkan dengan orang yang tidak PD

         Intinya, Percaya Diri itu asyik kan? Jadi untuk apa harus minder kalau kita bisa melakukannya. Oleh karena itu jangan pernah takut akan sesuatu. Pede aja keles.

         Itu lah Hal-hal yang membuat kita Percaya diri. Banyak cara-cara untuk meningkatkan percaya diri, namun akan kubagikan di postingan yang akan datang.
Baca Juga : cara meningkatkan percaya diri

Salam Kreatif !!!


Huslein Slash

Hal-hal yang Bisa Memunculkan Daya Kreatif

Banyak orang berpikir orang kreatif hanyalah orang-orang yang terlahir dengan bakat kreatif. Ternyata hampir semua penelitian menyatakan bahwa orang yang memiliki IQ rata-rata pun bisa melakukan sesuatu yang kreatif. Oleh karena itu, kita yang IQ nya pas-pasan tidak perlu bersedih karena kebutuhan itu adalah pendorong munculnya daya kreatif.

Sering kali orang juga beranggapan bahwa daya kreatif bisa muncul bila dana sebagai modal utamanya mencukupi. Ini adalah pernyataan yang keliru. Padahal, banyak orang-orang  yang dianggap kreatif menyatakan bahwa daya kreatif mereka bukan berdasarkan jumlah uang yang mereka terima. Justru, orang yang terlalu memikirkan materi itulah mereka enggan dan memiliki sedikit waktu untuk berkreasi. Sebenarnya banyak hal yang bisa kita lakukan dengan modal seadanya seperti mengolah barang bekas menjadi hiasan, mendaur ulang serta mengkombinasikan dengan benda lainnya.

Tanpa kita sadari, daya kreatif bisa juga muncul karena adanya tenggat waktu (deadline). Meskipun demikian, tekanan waktu juga bisa menghambat daya kreatif seseorang karena membuatnya kehilangan konsentrasi. Ibarat virus penyakit, "virus" kreatif juga membutuhkan masa inkubasi, yaitu waktu bagi pelakunya untuk menganalisis persoalan dan membiarkan ide-idenya muncul.

Selain itu, daya kreatif bisa juga muncul karena adanya persaingan. Hal ini biasa terjadi. misalnya kita seorang pengusaha pemula pasti ingin perusahaan kita lebih maju dari yang lain dan saat itu kita berpikir apa yang akan kulakukan untuk meningkatkan penghasilanku? Produk apa yang sedang banyak diincar dan bagaimana mendistribusinya? Penambahan seperti apa supaya orang lebih tertarik? Tidak hanya itu saja tetapi lebih banyak lagi bentuk persaingan di berbagai bidang. Baik itu produksi film, Band, lembaga-lembaga dan lain-lain yang bergerak dibidang yang sama sudah pasti akan bersaing untuk menjadi yang terbaik.

Risiko dan Konsekuensi

Sebagaimana yang kita ketahui, kata orang bijak hidup ini adalah pilihan, dan setiap pilihan memiliki konsekuensi. Risiko adalah akibat negatif dari sebuah perbuatan, sedangkan konsekuensi adalah setiap akibat dari perbuatan, baik itu positif atau pun negatif. Ada pula yang bilang bahwa konsekuensi adalah akibat dari sebuah perbuatan yang akan selalu muncul tanpa bisa dihindari, sementara resiko adalah potensi akibat yang masih bisa dicegah.

Setiap kali kita menjatuhkan pilihan, resiko dan konsekuensi selalu punya kesempatan untuk muncul. Oleh karena itu kita harus memupuk rasa PD supaya tidak takut sebelum mencoba sesuatu. Percaya sajalah dengan gagasan milik sendiri dan terus perjuangkan. Kalau bukan kita sendiri yang mempercayainya, siapa lagi?

Walaupun demikian, jangan cepat puas dengan sesuatu yang disebut “keberhasilan” tetaplah terfokus, jabarkan setiap ide yang kita miliki, dan upayakan kolaborasi dengan hal lain. Jangan ragu meminta bimbingan atau bantuan dari orang lain yang telah lebih dulu menggeluti bidangnya. 1 tahun yang lalu, sebenarnya sudah bisa menggambar wajah mirip dengan orang aslinya. Mungkin bagi orang itu sudah bagus dan sempurna dan saya banyak mendapat pujian dari orang-orang dari hasil karya saya. Tetapi bagi saya, itu belum seberapa, saya berpikir harus bisa lebih baik lagi dan aku pasti bisa menggambar lebih detail walaupun dari perspektif yang berbeda. Akhirnya saya terus mencoba dan fokus mendalami bidang ini sampai sekarang saya sudah lumayan lebih bagus dari dulu. Namun perjalananku tidak cukup disini saja, banyak hal yang harus saya kembangkan lagi dan masih banyak eksperimen yang harus kucoba lagi hingga menjadi professional. Yang terpenting PD aja ok. Jika berusaha pasti semua bisa kita lakukan.

Selanjutnya, daya kreatif bisa juga muncul dari kebiasaan, atau lebih tepatnya kebiasaan berkreasi. Mulanya bisa saja sekedar coba-coba, tapi jika terus menerus dilakukan dengan ketekunan dan ketelitian, pasti hasilnya akan dahsyat, percayalah. Seperti contoh di atas, selain hobi menggambar, saya lebih dulu bermain musik karna rasa ingin tahu yang kuat memacu saya untuk lebih peka dan memperhatikan disekitar. Biasanya setiap ada waktu luang saya selalu menggunakan waktu luang saya untuk berkreasi seperti memanfaatkan barang bekas, membuat kerajinan tangan atau apa saja yang bisa dimanfaatkan untuk berkreasi. Oleh karena itu, biasakan diri kita melakukan sesuatu secara terus menerus dan menekuni apa yang kita suka.

Artinya jika kita ingin memunculkan daya kreatif terlebih dahulu asahkan kepekaan kita dan rasa ingin tahu kita terhadap sesuatu, biarkan orang lain menganggap kita sok ingin tahu, kepo-kepo dikit tidak masalah yang lebih penting kita bisa menjadi pribadi yang kreatif.

Namun, menjadi orang kreatif, ketrampilan dan daya kreatif pun belum cukup. Kalau begitu apalagi ya? Baiklah saya akan menjawabnya yaitu motivasi.

Motivasi tidak kalah penting. Ketrampilan, daya kreatif dan bakat tidak secara otomatis mendorong seseorang melakukan penciptaan atau berkarya. Motivasi adalah faktor penting yang akan menggerakkan dirimu untuk berkreasi. Sekarang coba pikirkan apa yang sering kamu lakukan di waktu kecil atau bakat apa yang sudah kamu miliki dari kecil. Baik itu menggambar, main musik, bermain pasir atau tanah liat, menulis puisi, bernyanyi dan lain sebagainya. Pertanyaannya, mengapa sekarang kamu malas melakukan hal tersebut? Mengapa kemampuan itu tidak dikembangkan lagi? Mungkin itu bakat yang sudah kamu miliki yang seharusnya kita kembangkan. Boleh saja mencoba yang lain karena kita tidak ada batasan untuk belajar dan bereksperimen. Tetapi alangkah baiknya mengembangkan lagi bakat yang terpendam menjadi sesuatu yang lebih gemilang. Itu semua karena ada sesuatu penghalang yang tidak bisa kita hadapi. Kalahkan penghalang dan majulah ke depan.


Mungkin cukup sekian dulu, itu lah hal-hal yang memunculkan daya kreatif. Semoga bermanfaat dan saya ucapkan terma kasih

04 May 2016

Cara Mengembangkan Kecerdasan Emosi

          Apa sih kecerdasan emosi itu? Pernahkah anda mendengarnya? Memangnya kecerdasan emosi bisa dikembangkan?

          Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari mengerti dulu pengertiannya. Menurut Daniel goleman, kecerdasan emosi (emotional intelligence) adalah kemampuan seseorang untuk mengenali perasaannya sendiri maupun perasaan orang lain,sekaligus kemampuannya memotivasi diri sendiri, dan juga kemampuannya mengelola emosi dalam dirinya sendiri dan dalam hubungannya dengan ornag lain. 

          Sekarang sudah tahu kan? Terus bagaimana cara mewujudkan kecerdasan emosi dalam diri kita dan bagaimana mengembangkannya menjadi sebuah kecerdasan. berikut ada beberapa langkah yang harus kita miliki dalam mengembangkan kecerdasan emosi seperti yang telah saya kutip dalam sebuah buku yang berjudul ''Big Bang Spirit" yang ditulis oleh Sutan surya dan M. Hariwijaya. 

 Pengembangan kecerdasan emosi ala agus-steiner ialah sebagai berikut:

a. Membuka hati
  Mengapa kita perlu membuka hati kepada orang lain, karena hati menyimbolkan pusat emosi seseorang. pusat perasaan ini perlu dibebaskan dari rangsang dan pengaruhnya yang membatasi kita untuk menunjukkan rasa cinta kepada sesama manusia. jangan pernah ada sikap malu-malu atau sok gengsi karna itu hanya akan membelenggu kita, hubunguan kikta dengan orang lain  dana juga akan mengahambat baik dalam keluarga, teman, kekasih atau yang lain.

b. Menjelajahi daratan emosi
     Keterbukaan hati membantu kita mengetahui peran emosi dalam kehidupan. Setelah kita mengetahuinya, kita dapat melatih emosi untuk menggapai kecerdasan emosi.

        Berikut ini ada beberapa bentuk dan tujuan latihan pengembangan kecerdasan emosi:


  • Mengetahui keadaan perasaan kita, kekuatannya, dan alasan timbulnya perasaan itu. Bebagai concoh, kita pernah merasa malas untuk berangkat ke sekolah, kampus maupun kantor. dengan kecerdasan emosi, kita dapat mengukur tingkat kemalasan kita (agak malas/cukup malas/sangat malas) dan mencari tahu penyebabnya (pengaruh orang-orang sekitar/ketiadaan tujuan hidup di dalam diri).
  • Memahami aliran dan hambatan emosi kita. Kecerdasan emosi akan membantu kita untuk memahami sumber, proses, dan hasil dari rasa malas itu. Dengan begitu, kita bisa mencari celah-celah yang memungkinkan untuk lepas dari kemalasan kita.
  • Memahami emosi orang lain, mengetahui proses dalam diri kita yang dapat mempengaruhi emosi mereka. Misalnya pada saat kita sedang mendapati  teman-teman kita sedang bertengkar atau adu mulut, kecerdasan emosi bisa memudahkan kita memetakan situasi panas yang terjadi. kita bisa menggunakan kewibawaan kita untuk meredam keributan tersebut.
  • Memahami proses interaksi di antara emosi-emosi. Dengan kecerdasan emosi kita bisa menenangkan diri dan kemudian mengambil jarak terhadap amarah dan kebencian orang-orang. kita dituntut untuk lebih bisa belajar untuk lebih bijak dalam menanggapi perasaan didri sendiri dan perasaan orang lain.

c. Bertanggung Jawab
langkah ini sangat penting ketika hubungan kita dengan orang lain tengah retak dan membutuhkan perbaikan. dalam hal ini, sekedar membuka hati dan menjelajari daratan emosi saja tidaklah cukup. semua pihak yang terlibat dalam hubungan itu, khususnya kita, harus ikut bertanggung jawab. mulai dari memetakan dan memahami permasalahan, mengakui kesalahan masing-masing, melakukan perbaikan, sampai mencari cara untuk memebaiki hubungan. jika ada salah satu pihak yang bersikukuh dengan sikapnya, maka pihak yang lain perlu mengambil alih tanggung jawab dan mendekati pihak yang bersikukuh itu.

03 May 2016

Cara Menggambar Karikatur Wisuda dengan Pensil step by step

By : Huslein Slash
        Gambar karikatur ialah sesuatu yang sedang banyak diminati semua orang baik itu untuk media ataupun untuk hal lainnya seperti sebagai hadiah ulang tahun, wedding, atau sekedar mengoleksi karya seni ini. hal ini karna bentuknya unik dan klasik, beda dengan bentuk realis tapi ini lebih mementingkan bentuk wajah yang di tonjolkan selain itu cuma dimotifikasi sesuai keinginan si peminat. dalam gambar karikatur tidak hanya wajah saja tapi background juga sangat berpengaruh untuk keindahan gambar yang akan kita buat. bentuk background pun bebas dan tidak ada aturan apa-apa sehingga kita bisa berimprovisi bentuknya sesuai keinginan.



Langsung saja. Kali saya akan berbagi cara membuat karikatur dan saya memilih membuat karikatur yang bertema wisuda. Apa saja langkah-langkah untuk membuat karikatur tersebut? mari kita praktekkan bersama.

1. Siapkan sebuah gambar atau foto yang sudah dicetak sebagai objek orang yang akan kita gambar. kualitas gambar harus bagus supaya mempermudah kita untuk membuatnya terutama wajah karena kita berfokus pada wajah.





2. Ambil peralatan anda berupa kertas. kertas bisa berukuran sesuai yang kita inginkan baik itu ukuran A4 atau A3 tapi untuk hasil yang bagus gunakan kertas yang besar, kasar dan tebal. Saya biasanya menggunakan kertas linen. Selain bergaris kotak-kotak, kertas linen juga punya tekstur, tidak mudah kerut ataupun berkerut dan berserat tinggi jadi memudahkan kita untuk menggambar di atasnya.

3. Persiapkan juga beberapa jenis pensil. gunakan pensil jenis yang bagus, tingkat kehitamannya juga harus bervariasi mulai dari HB, 2B, 2B dan seterusnya bisa juga menggunakan pensil mekanik agar arsirannya halus.


4. Untuk membuat gambar di kertas, sebelumnya sesuaikan dulu ukuran kertas dengan skala foto atau bisa langsung tanpa skala. mulailah membuat sketsa kasar wajahnya terlebih dahulu dengan pensil jenis HB mulai dari alis, mata, hidung, bibir dan selanjutnya bentuk proporsi wajah.




5. Kemudian arsirlah yang tipis dibagian mata, hidung dan bibir untuk membentuk pola wajah.










6. Setelah itu jika menurut anda sudah benar, tambahkan tingkat kehitamannya, bisa juga menggunakan pensil 2b di selingkaran mata, hidung, dan bibir atau dimana tempat gelap seperti objek.









7. Hitamkan bola matanya agar terlihat lebih hidup. perhatikan bentuk mata dan bola matanya, usahakan tidak ada garis yang miring karna akan sangat berpengaruh dengan kemiripan gambar termasuk hidung dan bibir juga harus diperhatikan.








8. Setelah wajah terbentuk tambahkan topi toganya karna tema kita tentang wisuda pilih gambar yang sesuai dengan bentuk wajah dan pandangannya. kemudian buat juga bagian bawahnya terserah bagaimana pun bentuk dan posisinya baik itu sambil berdiri ataupun duduk. hitamkan topi toga dan bajunya dengan pensil yang lebih gelap sesuai pencahayaan.







9. Jika sudah selesai, sekarang pikirkan background yang akan anda buat. background bisa berupa objek bangunan, taman, ataupun pemandangan. saya disini lebih dalam bentuk formal yang ada lemari buku-buku karna sesuai permintaaan. 








10. Selanjutnya tambahkan objek yang ingin di tambahkan seperti gorden atau pun meja supaya tidak kelihatan kosong









Karikatur Wisuda

11. Nikmati hasilnya. selamat mencoba.

     










        Oke cukup sekian dulu tips dari saya, mungkin gambar yang saya buat cukup sederhana dan masih banyak kekurangan, maklum karena masih pemula. Next time saya akan berbagi lagi.

Terima kasih

Salam Budaya