Banyak orang
berpikir orang kreatif hanyalah orang-orang yang terlahir dengan bakat kreatif.
Ternyata hampir semua penelitian menyatakan bahwa orang yang memiliki IQ
rata-rata pun bisa melakukan sesuatu yang kreatif. Oleh karena itu, kita yang
IQ nya pas-pasan tidak perlu bersedih karena kebutuhan itu adalah pendorong
munculnya daya kreatif.
Sering kali
orang juga beranggapan bahwa daya kreatif bisa muncul bila dana sebagai modal
utamanya mencukupi. Ini adalah pernyataan yang keliru. Padahal, banyak
orang-orang yang dianggap kreatif
menyatakan bahwa daya kreatif mereka bukan berdasarkan jumlah uang yang mereka
terima. Justru, orang yang terlalu memikirkan materi itulah mereka
enggan dan memiliki sedikit waktu untuk berkreasi. Sebenarnya banyak hal yang bisa kita lakukan dengan modal seadanya seperti
mengolah barang bekas menjadi hiasan, mendaur ulang serta mengkombinasikan
dengan benda lainnya.
Tanpa kita
sadari, daya kreatif bisa juga muncul karena adanya tenggat waktu (deadline). Meskipun
demikian, tekanan waktu juga bisa menghambat daya kreatif seseorang karena
membuatnya kehilangan konsentrasi. Ibarat virus penyakit, "virus"
kreatif juga membutuhkan masa inkubasi, yaitu waktu bagi pelakunya untuk
menganalisis persoalan dan membiarkan ide-idenya muncul.
Selain itu, daya
kreatif bisa juga muncul karena adanya persaingan. Hal ini biasa terjadi. misalnya kita
seorang pengusaha pemula pasti ingin perusahaan kita lebih maju dari yang lain
dan saat itu kita berpikir apa yang akan kulakukan untuk meningkatkan
penghasilanku? Produk apa yang sedang banyak diincar dan bagaimana
mendistribusinya? Penambahan seperti apa supaya orang lebih tertarik? Tidak hanya itu
saja tetapi lebih banyak lagi bentuk persaingan di berbagai bidang. Baik itu
produksi film, Band, lembaga-lembaga dan lain-lain yang bergerak dibidang yang sama sudah pasti akan bersaing untuk menjadi yang terbaik.
Risiko dan Konsekuensi
Sebagaimana yang
kita ketahui, kata orang bijak hidup ini adalah pilihan, dan setiap pilihan memiliki
konsekuensi. Risiko adalah akibat negatif dari sebuah perbuatan, sedangkan
konsekuensi adalah setiap akibat dari perbuatan, baik itu positif atau pun negatif.
Ada pula yang bilang bahwa konsekuensi adalah akibat dari sebuah perbuatan yang
akan selalu muncul tanpa bisa dihindari, sementara resiko adalah potensi akibat
yang masih bisa dicegah.
Setiap kali kita
menjatuhkan pilihan, resiko dan konsekuensi selalu punya kesempatan untuk muncul.
Oleh karena itu kita harus memupuk rasa PD supaya tidak takut sebelum mencoba
sesuatu. Percaya sajalah dengan gagasan milik sendiri dan terus perjuangkan. Kalau
bukan kita sendiri yang mempercayainya, siapa lagi?
Walaupun demikian,
jangan cepat puas dengan sesuatu yang disebut “keberhasilan” tetaplah terfokus,
jabarkan setiap ide yang kita miliki, dan upayakan kolaborasi dengan hal lain. Jangan
ragu meminta bimbingan atau bantuan dari orang lain yang telah lebih dulu
menggeluti bidangnya. 1 tahun yang lalu, sebenarnya sudah bisa menggambar wajah
mirip dengan orang aslinya. Mungkin bagi orang itu sudah bagus dan sempurna dan
saya banyak mendapat pujian dari orang-orang dari hasil karya saya. Tetapi bagi
saya, itu belum seberapa, saya berpikir harus bisa lebih baik lagi dan aku
pasti bisa menggambar lebih detail walaupun dari perspektif yang berbeda. Akhirnya
saya terus mencoba dan fokus mendalami bidang ini sampai sekarang saya sudah
lumayan lebih bagus dari dulu. Namun perjalananku tidak cukup disini saja,
banyak hal yang harus saya kembangkan lagi dan masih banyak eksperimen yang harus
kucoba lagi hingga menjadi professional. Yang terpenting PD aja ok. Jika berusaha
pasti semua bisa kita lakukan.
Selanjutnya, daya
kreatif bisa juga muncul dari kebiasaan, atau lebih tepatnya kebiasaan
berkreasi. Mulanya bisa saja sekedar coba-coba, tapi jika terus menerus
dilakukan dengan ketekunan dan ketelitian, pasti hasilnya akan dahsyat, percayalah.
Seperti contoh di atas, selain hobi menggambar, saya lebih dulu bermain musik karna
rasa ingin tahu yang kuat memacu saya untuk lebih peka dan memperhatikan disekitar. Biasanya setiap ada waktu luang saya selalu menggunakan waktu luang
saya untuk berkreasi seperti memanfaatkan barang bekas, membuat kerajinan
tangan atau apa saja yang bisa dimanfaatkan untuk berkreasi. Oleh karena itu, biasakan diri kita melakukan sesuatu secara terus menerus dan menekuni apa yang kita suka.
Artinya jika
kita ingin memunculkan daya kreatif terlebih dahulu asahkan kepekaan kita dan
rasa ingin tahu kita terhadap sesuatu, biarkan orang lain menganggap kita sok
ingin tahu, kepo-kepo dikit tidak masalah yang lebih penting kita bisa menjadi
pribadi yang kreatif.
Namun, menjadi
orang kreatif, ketrampilan dan daya kreatif pun belum cukup. Kalau begitu
apalagi ya? Baiklah saya akan menjawabnya yaitu motivasi.
Motivasi tidak
kalah penting. Ketrampilan, daya kreatif dan bakat tidak secara otomatis
mendorong seseorang melakukan penciptaan atau berkarya. Motivasi adalah faktor penting
yang akan menggerakkan dirimu untuk berkreasi. Sekarang coba pikirkan apa yang
sering kamu lakukan di waktu kecil atau bakat apa yang sudah kamu miliki dari
kecil. Baik itu menggambar, main musik, bermain pasir atau tanah liat, menulis
puisi, bernyanyi dan lain sebagainya. Pertanyaannya, mengapa sekarang kamu
malas melakukan hal tersebut? Mengapa kemampuan itu tidak dikembangkan lagi? Mungkin
itu bakat yang sudah kamu miliki yang seharusnya kita kembangkan. Boleh saja
mencoba yang lain karena kita tidak ada batasan untuk belajar dan bereksperimen.
Tetapi alangkah baiknya mengembangkan lagi bakat yang terpendam menjadi sesuatu
yang lebih gemilang. Itu semua karena ada sesuatu penghalang yang tidak bisa
kita hadapi. Kalahkan penghalang dan majulah ke depan.
Mungkin cukup
sekian dulu, itu lah hal-hal yang memunculkan daya kreatif. Semoga bermanfaat
dan saya ucapkan terma kasih
0 comments:
Post a Comment