Blog ini Membahas tentang kreativitas seni seperti kerajinan tangan, ide kreatif, tutorial menggambar dan motivasi untuk untuk menjadi kreatif dan percaya diri. Salam Kreatif !!!

14 May 2016

Cara Mengembangkan Bakat Seni yang terpendam dalam diri

        Sering kita berpikir dan menganggap bahwa diri kita tidak memiliki bakat di bidang seni. Apakah anda sudah yakin dengan anggapan negatif yang keluar dari pikiran anda? Apakah anda tidak pernah melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kesenian? Coba anda pikirkan dan renungkan apa yang telah anda ciptakan dari kecil sampai sekarang. Tanpa kita sadari kita semua memiliki bakat seni dalam diri kita yang membantu kita untuk melakukan kreativitas dengan pikiran kreatif yang kita miliki. Hanya saja kita tidak pernah mencoba membebaskan bakat tersebut dan tidak mendalaminya lebih lanjut. Pertanyaannya , berapa kali anda foto-foto dalam sehari? Bagaimana caranya mengambil foto yang bagus? Berapa anda kita berpikir untuk memperbaiki penampilan dan gaya hidup anda? Bagaimana menata kamar agar kelihatan rapi? Pernahkah anda membuat kerajinan tangan, bermain tanah liat di waktu kecil atau pun menyusun benda-benda yang berserakan menjadi sebuah bentuk yang menarik dan sebagainya. Kegiatan tersebut merupakan bentuk yang membutuhkan bakat kesenian, keindahan, kerapian, dan pemikiran yang kreatif. Sekarang masihkah kita menganggap diri kita tidak memiliki seni? Anda bisa menjawabnya sendiri. Oleh karena itu buanglah pikiran negatif yang beranggapan seperti itu, sehingga kita bisa membebaskan bakat seni yang terpendam dalam diri kita.

           Mulailah membuka mata terhadap dunia ini, gali potensi yang sebelumnya belum pernah kita lepaskan atau mencoba hal yang bersifat kreatif, gunakan minat seni alamiah kita. Jangan pernah memikirkan hasil akhir atas apa yang telah kita lakukan, tetapi cukup untuk menikmati proses yang kita lakukan. Untuk itu biarkan jiwa kreatif yang mengarahkan kita dalam menentukan media yang akan kita lakukan ( kertas, tripeks, pohon, tinta, pensil, barang bekas, kaleng, cat, tali dan sebagainya), maupun dalam menentukan warna, bentuk, dan gaya sesuai pilihan kita. Oleh karena itu bersikaplah terbuka pada spontanitas dan jangan pernah menghakimi diri sendiri atau pun merasa frustasi melihat hasil yang telah anda capai . lakukan hal tersebut untuk diri sendiri, bukan untuk kritikus dalam diri kita.

Melakukan Seni Untuk Diri Sendiri

         Bila kita belum mampu memamerkan karya seni kita, kita bisa melakukan seni untuk diri sendiri terlebih dahulu baru nantinya bisa kita pamerkan untuk orang lain. Saya sendiri telah membuktikannya lewat karya seni yang saya ciptakan itu semua berawal dari diri sendiri. Untuk itu, lakukanlah lakukan kegiatan dibawah ini untuk memperluas perkembangan seni kita. Pilihlah kegiatan yang paling menarik terlebih dahulu. Luangkan waktu sesuka anda untuk beberapa latihan berikut ini. Ulangi kegiatan yang paling anda suka.

1.   Kembalikan Kebebasan Seni Yang Pernah Kita Rasakan Di Masa Kecil
             
            Persiapan sekotak pensil warna, pulpen warna atau spidol. Letakkan peralatan tersebut di meja belajarmu, atau dimana saja agar bisa terlihat setiap hari. Pastikan setiap hari meluangkan waktu lima untuk membuka kotak tersebut dan menggambar sesuatu. Jika kamu menggambar dengan lepas, akan terlihat munculnya kebebasan kreatif seperti yang dimiliki anak kecil. Kebebasan ini akan menular pada semua yang kamu kerjakan hari itu dan kepuasaan pun akan kamu rasakan. Oleh karena itu mulai ingat lagi kebiasaan di masa kecil yang menjerumus ke bidang seni.

2.   Gerakkan Perasaan
    
             Belilah cat air atau cat minyak maupun tinta berwarna dan kertas maupun media apa aja yang lebar. Pakailah pakaian tua dan satu sore hari saja luangkan waktu untuk itu. Berilah izin kepada diri sendiri untuk mencelupkan tangan ke dalam cat dan menciptakan desain-desain paling “gila” yang bisa kamu bayangkan. Melukislah untuk bersenang-senang sambal menikmati musik yang ngebit biar tambah semangat, untuk menikmati intensitas warna dan corak yang akan dihasilkan nantinya, serta untuk menggerakkan berbagai perasaan dalam hati dan jiwa. Apa yang kamu lukis dan bagaimana bentuknya setelah selesai tidaklah penting. Yang penting kita sudah membebaskan diri kita untuk menikmati proses itu.

            Hal ini bisa juga dicoba karna menenangkan, yaitu menggambari sekitar 20 lembar kertas, lalu gantunglah kertas-kertas tersebut di tembok secara berdampingan. Sudah pasti kamu akan terkejut melihat karya seni kolase indah yang baru saja diciptakan?

                Setelah selesai, pikirkanlah tentang bagaimana proses di atas mempengaruhimu. Apakah hal itu merangsang jiwa kreatif kamu? Membuat kamu rilaks? Dapatkan kamu mengubah kesenangan yang kamu rasakan menjadi keinginan untuk mulai mengerjakan jenis kegiatan seni yang lain? Bisakah kamu menggunakan latihan ini lagi apabila kamu terbentur pada suatu masalah?

3.   Perluaskan Perspektif

                Latihan ini nantinya membantumu menyadari bahwa ada banyak cara memandang sesuatu. Ambil kamera atau handphone kamu, buatlah selusin atau lebih foto sebuah benda yang sudah biasa, tetapi kali ini cobalah membuatnya tampak tak biasa, lucu, mengejutkan, melengkung, bertambah tinggi, pendek atau sesuaikan dengan keinginanmu yang biasa dilihat orang pada benda tersebut. Ambil gambar dari berbagai sudut yang berbeda, baik itu dari bawah, lebih dekat, dari atas, dari samping dan sebagainya. Dalam tiap foto, ciptakan konteks emosional, atau cobalah membuat pernyataan melalui foto itu. Kamu juga akan terkejut melihat banyaknya gagasan kreatif yang dapat dihasilkan oleh kegiatan ini.

4.   Jelajahi Jiwa Kreatif

                Buatlah sebuah karya seni kolase untuk melambangkan jiwa kreatif yang kamu miliki. Pilih benda apa saja yang sesuai untuk mengekspresikan rahasia paling dalam dan gairah tersembunyi. Gunakan benda-benda alami atau carilah kain, serta kliping berita dan gambar dari koran atau majalah. Tempelkan semua gambar itu pada selembar karton. Kapan pun kamu merasa frustasi atau menemui rintangan, gunakan karya seni ini agar kamu ingat akan keindahan dan kekuatan jiwa kreatifmu yang sesungguhnya.

5.   Usir Masalah Lewat Melukis

             Jika kamu memiliki suatu masalah seperti masalah pacaran, keluarga, konflik dengan sahabat maupun tekanan akibat pekerjaan yang menumpuk dan masalah-masalah lainnya. Ambil cat air, cat minyak atau pun kapur berwarna. Mulailah melukis, cobalah berkonsentrasi, tuangkan semua yang kamu rasakan mengenai situasi tersebut dalam gambar atau lukisan yang kamu buat. Kamu dapat berlama-lama mengekspresikan perasaan serta menggunakan sebanyak mungkin warna yang kamu inginkan untuk mengeluarkan perasaan itu. Apa saja bisa dilukis. Orang-orang yang terlibat dalam masalah tersebut, bentuk-bentuk yang melambangkan, tempat, serta hal-hal lain yang membantu mengekspresikan konflik yang sedang terjadi.

            Kesimpulannya ada banyak cara untuk membebaskan bakat seni yang terpendam dalam diri kita hanya saja kita tidak tahu melepaskan ikatan tersebut sehingga kita hanya bisa beranggapan kalau kita tidak memiliki bakat seni. Sekarang pikiran anda sudah terbuka kan, jika sudah cobalah kegiatan-kegiatan di atas sehingga pikiran negatif tadi tidak benar dan robahlah ke hal yang lebih positif dengan pemikiran yang dewasa.

              Mungkin hanya ini saja sahabat kreatif tipsnya. Ke depannya akan membagikan hal-hal yang lebih menarik lagi. Terima kasih dan selamat mencoba.

Salam Kreatif !!!



Huslein Slash

11 May 2016

Tips Untuk Menjadi Artis atau Seniman

Banyak orang berpikir artis atau seniman ialah orang yang hanya sering muncul di televisi. Seperti sinetron, layar lebar, maupun panggung. Kata artis juga berarti orang-orang yang terkenal di yang dikenal banyak orang. Sebenarnya siapa saja bisa jadi seorang artis dan jika kamu mau kamu juga bisa menjadi seorang artis.

         Menjadi seorang artis tidaklah susah seperti yang kita pikirkan, walaupun kita tidak bisa muncul di televisi, setidaknya kita bisa menjadi artis untuk diri sendiri, artinya jiwa kreatif akan membawa kita menuju kreativitas, makanya diharuskan menggemari kesenian. Menciptakan karya seni seperti kerajinan tangan, lukisan, musik adalah suatu cara terbaik mendatangkan perasaan kreatif. Kita tidak perlu menjadi seniman professional, bukan tak perlu menciptakan sesuatu yang bisa dipamerkan kepada orang lain. Intinya adalah dengan melibatkan diri secara aktif dalam salah satu cabang kesenian, berarti kita sudah mengambil langkah penting menuju kehidupan kreatif.

     Jika kita belum pernah mencoba menyelami kesenian atau main music secara serius, pertimbangkan manfaat kesenian bagi bermacam-macam kegiatan kreatif. Kehidupan seni itu asyik loh. Kesenian pun bisa membantu kita dalam hal-berikut.
  • Membebaskan diri dari kekangan dan mengembalikan rasa kesenangan paling dasar
      Kebanyakan kegiatan seni memang membuat kita meninggalkan peraturan-peraturan yang menguasai hidup ini, seperti tata tertip dan kerapian. Karena seni itu bebas tanpa berpatokan pada peraturan. Beberapa jenis kesenian tampaknya berantakan, misalnya ketika kita membuat kerajinan tangan dengan tanah liat atau melukis dengan cat minyak, badan kita akan menjadi kotor, demikian pula benda-benda di sekitar kita. Akhirnya ketertiban jadi terlupakan dan kita akan menuruti gerak hati kreatif. Namun walaupun begitu seorang seniman akan menjalani proses seperti ini dengan senang hati.

          Saat pertama saya mencoba kehidupan seni itu merupakan hal yang tak pernah kulupakan, saya pernah memerankan tokoh orang gila di jalan raya dengan baju sobek dan berlumpur, saya mengelilingi kota sampe 1 km dengan peran sebagai orang gila. Setahun kemudian,  di suatu acara pameran seni  tubuh saya pernah di body painting dengan cat dan menjadi pajangan di sebuah stand seni. Begitu juga tahun-tahun berikutnya. Saya selalu tidak pernah merasa malu, malah itu merupakan suatu kesenangan yang tak pernah di dapatkan orang lain, saya tidak pernah mengkuatirkan penampilan jelek saya di muka public bahkan pendapat orang lain. Saya merasa seperti kembali lagi ke masa anak-anak yang begitu menyenangkan.

         Begitulah sahabat kreatif, itu merupakan salah satu cara membebaskan diri dari kekangan, yaitu mengembalikan kesenangan hati dan proses.
  • Belajar memandang sesuatu dari sudut pandang berbeda.
      Ketika menciptakan karya seni sendiri, kita harus memandang segalanya dengan cara yang berbeda, tidak seperti pandangan orang biasanya yang tidak memiliki jiwa kreatif. Kita akan sadar bahwa tak terhingga banyaknya cara menggambar sebuah benda atau memainkan sebuah lagu, dan kerajinan tangan dengan benda apa saja, dan semua orang punya pilihan sendiri yang berbeda-beda dalam hal perspektif, warna, ukuran, bentuk, serta banyak lagi hal tersebut tergantung kenyamanan melakukannya.

       Pikirkan beragam cara melukis tubuh manusia, pemandangan, bahkan satu tumpukan buah. Ketika berperan sebagai seniman, kita akan mendapatkan kemungkinan tak habis-habisnya dalam menafsirkan dunia sekitar, serta belajar mengekspresikan seni dengan cara yang paling mengena dalam hidup anda.
  • Menjelajahi Fantasi, khayalan, dan impian
         Lewat karya seni atau musik buatan sendiri, kita bisa melepaskan semangat kreatif dalam diri. Warna, bunyi, dan rasa suatu bahan atau instrument berhubungan langsung dengan jiwa. Begitu juga bagi seorang pelukis, dengan banyaknya fantasi mereka bisa memvisualisasi bentuk khalayan atau impiannya sehingga bisa membuat apa yang dilihatnya dalam mimpi tersebut. Seni sering muncul dari gagasan-gagasan, bahkan gambaran-gambaran ganjil, yang timbul dari fantasi, lamunan, dan impian. Seperti yang kita lihat dalam lagu bondan prakoso dan fade to black yang berjudul “hidup berawal dari mimpi”.
  • Menetapkan Ciri Khas
          Sebagai contoh, pada saat kita mulai melukis, memahat, atau memotret, kita menyadari bahwa kita sendirilah yang membuat semua peraturan. Kalu ingin membentuk wajah yang memiliki tiga hidung atau 4 mata, memotret gambar secara miring, ke atas ke samping, tegak, maupun melayang. Itu semua taka da yang bisa menghalangi kita. Setelah puas melakukan hal sesuai dengan kehendak, lambat laun kita akan menolak kaidah serta kebiasaan umum demi menemukan sumber kreativitas sendiri. Sumber inilah yang akan membimbing cara berpikir dalam usaha-usaha yang lain.
  • Relaks dan menghilangkan ketegangan
Terjun ke dalam bidang kesenian, baik itu music, lukis, maupun kerajinan tangan lebih bisa menenangkan dibanding dengan aktivitas seperti membaca buku atau menonton televise. Lewat proses pembuatan sebuah karya seni, pikiran terbebas dari segala kekhawatiran dan kita dengan sendirinya larut dalam kenikmatan pekerjaan tersebut. Melukis ialah sebagai sarana rekreasi dan untuk memberikan inspirasi bagi pemikiran kita, melepaskan diri dari tekanan-tekanan.
  • Menyingkirkan persoalan-persoalan yang mengganggu kreativitas
Selain itu, seni dapat berfungsi sebagai terapi atau perawatan pribadi, yaitu untuk menyesaikan masalah-masalah yang menyusahkan. Seni juga dapat digunakan untuk mengatasi perasaan seperti sedih, marah, atau bingung. Pada intinya, kita mengungkapkan perasaan lewat karya seni, dan pengungkapan itu akan membawa kita pada terobosan-terobosan kreatif dalam bidang kehidupan yang lain. Tiap bentuk seni menghasilkan jenis terapi yang berbeda. Sebagai contoh, anda mungkin merasa bahwa bermain drum, melukis dengan jari, ataupun kolase (menyusun gambar dari potongan-potongan kertas) akan membantu melenyapkan amarah, sedangkan kegiatan lainnya, seperti menganyam, merajut, bermain tanah liat dapat menghibur hati serta menghilangkan kekusutan pikiran.
  • Menyadari pentingnya proses, bukan hasil.
Apabila kita sudah sungguh-sungguh menghayati karya seni sendiri, kita akan melakukannya demi kesenangan pribadi, bukan untuk menyenangkan orang lain atau untuk mencapai hasil tertentu. Kita tidak berorientasi pada tujuan akhir, tetapi pada proses pembuatan karya seni tersebut. Bukannya menggambar untuk menciptakan lukisan yang indah, atau bermain music untuk memainkan lagu secara bagus, sebaliknya kita belajar untuk bereksperimen, melakukan percobaan, dan merasa gembira dengan apa saja yang kita lakukan. Pikiran akan terfokus pada tindakan, bukannya hasil akhir.
Sayang sekali, banyak orang menghindari seni kareana sejak dulu mereka berkata pada diri sendiri bahwa mereka tidak mampu dibidang seni. Biasanya, keengganan tersebut timbul dari pengalaman masa lalu di sekolah karena perhatian lebih difokuskan pada hasil akhir daripda pengalaman kreatif itu sendiri. Karya seni kita sering dikritik ataupun dibandingkan dengan karya orang lain. Sehingga kita akan merasa tidak akan pernah berhasil seperti mereka. Julia Cameron dalam the artist’s way, “kreativitas tidak terletak pada hasil jadi, tetapi pada proses” dan menurut John Pearson, seniman professional yang juga guru seni corat coret, kreativitas ”tidak dilihat dari pelaksanaannya, tetapi dari penjelajahan menuju kesana”.

Saya sedikit ingin bercerita tentang kemampuan menggambar yang saya miliki. Saya bukanlah orang yang sudah bisa atau suka menggambar sejak kecil. Dari kecil menggambar adalah hobi yang paling membosankan, dengan berduduk diam sampe berjam-jam itu membuat saya hilang waktu bermain. Oleh karena itu waktu kecil saya lebih suka bermain dengan teman-teman daripada menggambar. Saya menyukai seni lukis ini Cuma beberapa tahun terakhir ini. Pertama sekali saya punya banyak teman yang hobi di bidang kesenian, baik itu music, teater, maupun seni rupa. Setiap kali teman menghasilkan karya lukisnya. Saya sangat menyukai hasil tersebut. Sehingga rasa suka tersebut malah mendorongku untuk mencoba bukannya menikmati.

Pertama-tama saya hanya melihat setiap kali prosesnya dan itu sangat membuatku penasaran. Dia berkata. Kenapa cuma lihat saja, ini kertas dan pensil. Dia segera memberiku selembar kertas dan sebatang pensil beserta penghapus. Saat itu sungguh saya terkejut karena saya tidak bisa menggambar dan tidak punya ide sedikit pun mau menggambar apa. Namun satu nasehat yang saya terima dan telah menjadi sumber motivasiku yaitu “kalau kamu tidak punya ide untuk menggambar, gambarlah apa yang kamu lihat di sekitarmu” mulai saat itu saya pun mulai mencoba dan terus mencoba mendalami seni menggambar atau coret-coret. Hari demi hari pun kritikan orang sangat pedas terdengar di telinga saya yang mungkin saja mematahkan semangat saya untuk belajar, namun saya punya prinsip untuk tidak setengah-setengah jika ingin menyelami sebuah bidang oleh karena itu saya banyak belajar dari internet seperti youtube ataupun web. Saya melajar satu persatu tentang cara menggambar. Sebulan hingga tiga bulan gambar yang kubuat belum ada yang bagus dan masih banyak cacian yang saya terima, saya berpikir itulah proses dan saya tidak akan berubah pikiran untuk mewujudkan impian saya menjadi seorang pelukis.

Setalah lima bulan belajar barulah saya menemukan titik terang atas apa yang saya buat dan itu pastinya membuat saya tambah bersemangat menjalaninya dan begitu pun pembimbing saya yang sudah mulai melontarkan pujiannya kepadaku. Dan sampai sekarang alhamdulillah saya sudah bisa menggambar realistic dan ini bukan akhir perjuanganku tetapi merupakan awal bagi kreativitas diriku.

Oke sahabat kreatif, mungkin saya terlalu banyak bercerita. Intinya jangan hanya ingin mendapatkan hasil yang bagus, namun nikmati dulu proses, kritikan, cacian, barulah kita bisa merasakan betapa indahnya proses tersebut. Jangan pernah menyerah dan lakukan sesuatu yang kamu suka sampai tuntut, sehingga tidak berhenti di tengah jalan.

Cukup sekian dulu sahabat kreatif, semoga bermanfaat bagi sahabat. Selanjutnya saya akan berbagi post yang lebih menarik lagi. Terima kasih
Salam Kreatif!!!


Huslein Slash

09 May 2016

Cara Melihat Dengan Sudut Pandang Baru dan Manfaat dari Perjalanan (Traveling)

Selamat malam sahabat kreatif. Semoga selalu menjadi pembaca yang setia. Kali ini saya akan share tentang cara mengambil manfaat dari hobi kebanyakan orang saat ini yaitu jalan-jalan sambal foto-foto ke tempat-tempat yang menarik.

Baiklah langsung saja, seperti yang kita lihat sekarang ini, salah satu hobi yang sangat banyak digemari oleh orang-orang ialah jalan-jalan yang dikenal dengan istilah inggrisnya “traveling” yang tidak mengenal usia. Kebanyakan dari kita setiap hari libur sudah pasti kita butuh jalan-jalan (traveling) untuk menghabiskan masa liburan ke tempat-tempat yang mereka ingin kunjungi. Baik itu di pantai, di gunung ataupun di tempat-tempat bersejarah. Tujuannya pun bermacam-macam ada sebagian sekedar refreshing untuk menghilangkan rasa penat, menghabiskan waktu bersama kekasih, keluarga dan ada juga cuma sekedar pelepas rasa bosan dan foto-foto.

Untuk yang suka jalan-jalan, cobalah jangan hanya sebatas jalan-jalan dan waktu terbuang sia-sia. Karena kita kaji sebenarnya ada manfaat yang bisa kita ambil dari perjalanan kita tersebut. Untuk memetik hikmah dari perjalanan, yaitu terlebih dahulu kita harus berpikir dan bertindak sebagai penjelajah, bukan sebagai turis atau wisatawan pada umumnya. Para penjelajah berusaha memahami hati dan jiwa tempat yang mereka kunjungi. Sedangkan para wisatawan hanya melihat-lihat permukaannya saja.

           Berikut ada empat saran bagaimana jalan-jalan sebagai penjelajah.

1.  Memperdalam Suatu Pengalaman, Bukan Memperbanyak Jumlah Tempat yang Dikunjungi.
    
    Jika kita mencari sudut pandang baru atau manfaat dari jalan-jalan, cam kan bahwa nilai sebuah perjalanan tidaklah terletak pada kuantitas tempat yang kita kunjungi, melainkan pada kualitasnya. Jangan mencontohkan wisatawan yang melakukan touring 5 provinsi dalam 1 minggu. Menurut saya itu sangat melelahkan dan membingungkan karena terlalu banyak sensasi yang didapat. Hal itu cuma bisa membebankan kita karena tubuh kita butuh istirahat juga kan?

Oleh karena itu, jika melakukan perjalanan ke suatu tempat cobalah untuk menetap dalam beberapa hari bahkan 1 atau 2 minggu saja jika ingin mendapatkan sudut pandang baru, pengalaman, inspirasi dan sebagainya. Dengan begitu, disana kita bisa meresapi lebih banyak detail tentang suasana tempat, keindahan panorama bahkan gaya hidup, kebudayaannya (jika suatu daerah yang kita kunjungi).

2.  Selami Tempat Tersebut Hingga Tuntas.

Sebelum kita berangkat terlebih dahulu cari informasi dan petunjuk tentang tempat tujuan kita dengan tuntas. Jelajahi tempat-tempat tersembunyi yang bahkan kebanyakan orang belum mengetahuinya, bukan hanya tempat yang sering dikunjungi banyak wisata pada umumnya. Karena tempat yang belum sering dikunjungi itu lebih menarik dan sensasinya luar biasa ketimbang tempat yang sudah biasa.

Kalaupun kita ke tempat yang banyak wisatawannya, cobalah memilih untuk terpisah dan mencari tempat yang perlu diselami lagi seperti asal usul, tahun terbentuk dan ciri khasnya dan usahakan untuk bertanya kepada warga setempat mengenai tempat tersebut sehingga kita bisa memiliki wawasan lebih dari orang-orang yang hanya bisa menikmati tempat itu saja.

3.   Gali Informasi Langsung dari Sumbernya

Jika kita jalan-jalan karena suatu alasan seperti berkunjung ke rumah saudara yang jauh dari tempat tinggal kita atau pesta teman sekolah kita. Pastikankan bahwa kita berkesempatan untuk mengenal lebih jauh lagi tentang penduduk asli daerah tersebut. Seperti yang saya jelaskan di atas tadi, cara terbaik adalah dengan melakukan obrolan ringan dengan warga setempat misalnya petani, nelayan, penjaga toko atau orang-orang lain yang kita jumpai selama disana. Orang-orang tersebut merupakan sumber yang kaya akan informasi tentang kebudayaan, gaya hidup, adat istiadat dan kehidupan sosial serta bisa memberikan kita nasehat yang bermanfaat dan banyak hal yang bisa kita ambil.
Kadang-kadang, mereka ini sangat terkesan dengan sikap bersahabat dan terbuka yang kita tunjukkan daripada hanya diam, takut bertanya dan sok gengsi. Sehingga tanpa segan-segan akan menunjukkan berbagai tempat, lingkungan, dan pemandangan yang tidak umum, yang jarang dilihat turis-turis lain. Oleh karena itu gunakan akal sehat dan sopan santun kita.

4.   Ajukan Pertanyaan Atau Soal Yang Sulit Sehingga Kita Terdorong Untuk Belajar

Jangan sesekali membuat perbandingan yang dengan sendirinya membuktikan bahwa kebudayaan dan adat istiadat kita lebih baik ataupun unggul. Akan tetapi kita harus mencari sendiri dan membuktikan bahwa prasangka kita salah. Untuk itu tantanglah sudut pandang kita dengan mempertanyakan asumsi kita selama ini tentang hidup seperti:
  • ·         Bagaimana suasana tempat ini secara keseluruhan?
  • ·        Apa yang membuat penduduk daerah ini merasa gembira dan apa yang membuat mereka sedih?
  • ·         Bagaimana sikap penduduk mengenai pekerjaan?
  • ·         Bagaimana kehidupan bermasyarakat di daerah ini?
  • ·         Bagaimana adat perkawinan di daerah ini
  • ·         Dan sebagainya

Mengenai cara mendapatkan sudut pandang dan manfaat dari perjalanan sudah saya kupas satu persatu, bagaimana pendapat sahabat kreatif? Adakah cara yang lebih baik yang bisa dilakukan?

Setiap manusia tentunya selalu punya pendapat yang berbeda tetapi tetap saja mereka bisa menerima pendapat orang lain jika lebih tepat darinya. Dan termasuk cara menyelesaikan masalah. Mungkin itu saja sedikit saran dari postingan saya hari ini, semoga bermanfaat dan terima kasih.

Salam Kreatif !!!

Huslein Slash

Cara Memperoleh Jiwa Kreatif

Berbicara tentang kreatif, pasti tak akan pernah habisnya. Kita tahu bahwa kreatif itu tidak hanya dimiliki oleh orang yang memang terlahir dengan bakat kreatif. Tetapi siapa saja pasti bisa memperoleh jiwa kreatif, hanya saja mungkin kita tidak terlalu peduli akan hal tersebut sehingga menghambat diri kita untuk memiliki jiwa kreatif. Padahal jiwa kreatif akan membuat kita bisa berbeda dengan orang lain dan bisa mengembangkan kreativitas yang membuat kita tumbuh dari perpaduan unik antara ciri  kepribadian dan kecerdasan pribadi yang menjadikan kita berbeda dengan orang lain. Untuk mempelajari cara mengembangkan dan meningkatkan kreativitas, terlebih dahulu kita mulai dengan mengembangkan jiwa kreatif.

           Memahami pentingnya jiwa kreatif, oleh karena itu, kali ini saya akan berbagi bagaimana cara memperoleh jiwa kreatif. Saya mengumpulkan cara-cara tersebut yang saya kutip dalam sebuah buku karya Jordan E. ayan (Bengkel kreativitas).

       Apa maksud jiwa kreatif? Kita tahu bahwa kreativitas bukanlah semata-mata suatu fungsi kemampuan intelektual atau ketrampilan khusus. Menurut Jordan ada empat unsur pembentuk jiwa kreatif yang dinamakan dengan istilah C.O.R.E (cari tahu, olah keterbukaan, resiko, energi). Keempat unsur tersebut merupakan inti jiwa kreatif dan sebenarnya keempat unsur tersebut sudah melekat pada diri kita sejak kita lahir. Tanpa sifat tersebut kita pasti akan sulit untuk menjadi kreatif atau menjalani hidup secara kreatif.

           Baiklah, untuk lebih memahami mari kita kupas satu persatu dari CORE
1.      Cari Tahu

           Cari tahu ini biasanya dengan bertanya. Rasa ingin tahu adalah kebutuhan utama jiwa  kreatif. Tanpa adanya rasa ingin tahu, apa yang bisa kita lakukan, kita berikan. Sebagaimana kita tak ingin tahu untuk menjadi orang kreatif. Rasa ingin tahulah yang terus mendorong seseorang untuk menyelidiki atau mempelajari suatu bidang baru atau mencari cara melakukan sesuatu dengan cara yang lebih baik. Rasa ingin tahu mendorong kita untuk berkarya, bereksperimen dan membangun. Karena rasa ingin tahu juga ilmuwan-ilmuwan bisa menghasilkan sebuah penemuan besar.
            
            Coba kita renungkan pada masa kita masih kecil rasa ingin tahu kita pasti sangat kuat apa-apa pasti bertanya bahkan membuat orang marah karena terlalu banyak bertanya. Padahal itu memang wajar namanya aja anak-anak. Namun ketika kita dewasa rasa ingin tahu itu menurun drastis. Itu disebabkan karena sikap pasrah kita, sehingga kita menganggap kita tidak bisa dan mematahkan semangat untuk belajar, dan merasa itu tidak penting dan buang-buang waktu saja. Selain itu rasa takut juga bisa menghalangi kita memanfaatkan situasi dan tempat baru.

           Hilangnya rasa ingin tahu sebagian besar disebabkan oleh rasa malas, tidak ada waktu karena banyak hal lain yang bisa dilakukan sehingga muncullah jawaban “nanti saja”. Akan tetapi dengan menghilangnya rasa ingin tahu, hilang pula sebagian besar kemampuan berkreasi. Bila kita hanya menjalani kehidupan seperti biasanya dan hanya mengikuti alur, maka tidak akan memunculkan ide baru pemupuk jiwa kreatif. Kita tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang baru, mendengarkan konsep-konsep baru, dan juga tidak bisa mendapatkan informasi baru.

2.      Olah keterbukaan : Bersikap fleksibel dan hormat menghadapi hal baru

        Sebagaimana halnya rasa ingin tahu. Keterbukaan adalah vital dalam jiwa kreatif. Dengan bersikap terbuka, kita mampu menerima ide baru dan memadukannya ke dalam otak.

       Orang-orang kreatif bersifat terbuka terhadap gagasan, manusia, tempat, dan hal-hal baru. Kreativitas akan tumbuh dan mekar jika kita membangunnya di atas wawasan orang lain. Jika kita menutup diri, mengabaikan, atau mengolok-olok gagasan orang lain. Kita tidak akan pernah meninggalkan zona kenyamanan untuk menemukan dunia luar yang membentang luas.

           Ironisnya bahwa banyak orang merasa lebih sulit membuka diri daripada menjadi ingin tahu. Mereka mau saja bereksplorasi, namun begitu mendapat masukan ide ide baru yang tidak sejalan, mereka malah menutup diri dan mengkritik, menolaknya dan bukan memadukannya dalam hati dan jiwa. Ide baru tampak seperti mimpi buruk, sulit dimengerti dan bertolak belakang dengan keyakinan yang ada sehingga membuat kita takut.

3.      Resiko: keberanian meninggalkan zona kenyamanan.

           Selain itu yang harus kita ketahui adalah jiwa kreatif menuntut kita untuk berani menanggung resiko. Kalau tidak, kebanyakan prestasi kreatif tak kan pernah terwujud. Misalnya penulis menanggung resiko saat karya mereka dicetak lalu dipajangkan di toko-toko buku, seniman ketika mengadakan pameran lukisan barang antik dan aktor saat tampil di atas panggung atau di layar lebar. Kegiatan itu merupakan sangat beresiko.

          Resiko kreatif bisa dikelompokkan ke dalam banyak kategori, diantaranya:

  •       Resiko memasuki kegelapan. Kita bisa merasakan resiko ini secara naluri. Resiko  ini timbul dari aktivitas yang menegangkan, termasuk petualangan fisik seperti melompat dari ketinggian, panjat tebing atau pun arung jeram dan juga yang bersifat aktivitas sosial seperti pidato di depan umum.
  •       Resiko menantang nasib. Kita merasakan resiko ini ketika ingin mencoba sesuatu yang kreatif, namun pernah dicoba dan gagal anda menyimpulkan bahwa kegagalan kedua sudah ditakdirkan. Meskipun pikiran rasional bersikereas menentang tindakan bodoh kita, tetapi jiwa berkata sebaliknya.
  •       Risiko untung-untungan. Resiko jenis ini ialah terkait dengan laba dan rugi berdasarkan firasat kreatif.orang-orang yang tidak berani menanggung resiko lebih suka menginvestasikan uang mereka secara konservatif, sementara mereka yang lebih mau menanggung resiko cenderung lebih mau mempertaruhkan kekayaan mereka.
  •       Resiko jadi bahan tertawaan. Jenis resiko ini terkait dengan kekuatiran akan ditertawakan atau ditolak oleh orang lain. Sehingga banyak orang menyingkir dari kehidupan kreatif.


4.      Energi: Pendorong Kerja dan Pemercik Hasrat

         Sifat pamungkas yang dibutuhkan jiwa kreatif ialah energi. Energi adalah percikan api yang menyalakan jiwa. Tanpa adanya energi mental yang mencukupi, perburuan kreatif kita akan cacat karena kekeliruan logika dan pemikiran jangka pendek yang mustahil bisa diterapkan. Tanpa adanya energi fisik yang mencukupi, gagasan kreatif tak bisa dijalankan atau terkurung dalam lemari dan jadi berkarat. Dapat dikatakan semua kreativitas bertitik-tolak dari energi murni karena ide yang membentuk pemikiran kreatif tidak lain hanyalah rangsangan-rangsangan listrik dalam otak kita. Tanpa energi dari gelombang otak, kreativitas mustahil terwujud.
            
          Itulah keempat cara memperoleh jiwa kreatif. Kalau sudah tahu ini saatnya kita peroleh jiwa kreatif agar hidup lebih baik. Jangan menunggu terlalu lama lagi segera wujudkan jiwa kreatif untuk mendongkrak kreativitas.

             Semoga artikel di atas bisa bermanfaat bagi pembaca. Temakasih

Salam Kreatif!!!

Huslein Slash

06 May 2016

Cara Meningkatkan Percaya Diri

Sebelumnya, saya sudah menjelaskan hal yang membuat kita menjadi Percaya Diri. Jika Rasa percaya diri sudah ada dalam diri kita, ada baiknya harus ditingkatkan lagi supaya lebih optimal. Oleh karena itu, kali ini saya akan menjelaskan sedikit tips bagaimana cara meningkatkan Percaya diri.

Seperti yang kita ketahui menjadi orang PD memang Asyik, tapi kalau rasa PD itu sudah terlanjur hilang, apa yang harus kita lakukan? Di bawah ini ada beberapa tips yang akan membuat percaya diri meningkat.

· Giat mencari ilmu yang bermanfaat, darimana pun sumbernya, pernyataan ini sama dengan pepatah arab yang artinya “Tuntut lah ilmu sampai ke negeri china”. Untuk itu, kita perlu bersikap fleksibel. Kita tidak akan pernah tahu ilmu mana yang nantinya akan bermanfaat bagi diri kita, jadi kita harus mencari dan menggali lagi ilmu yang akan kita pelajari.

·   Mengamalkan ilmu yang kita miliki. Setiap ilmu yang kita miliki senantiasa harus kita amalkan. Karena ilmu yang tidak diamalkan itu ibarat pisau belati yang tidak pernah diasah. Pada akhirnya hanya tumpul dan berkarat, tentunya anda tahu maksud dari kata ini.

·   Menjadi orang yang tepat di waktu yang tepat. Untuk itu, kita harus berusaha mendalami kemampuan tertentu sehingga menjadi spesialisasi dan profesional. Kemampuan itu akan berguna nantinya saat dibutuhkan, selain itu akan membuat kita selalu siap dalam menghadapi berbagaia macam kemungkinan.

·  Memperbaiki konsep diri. Islam mengajarkan supaya agar setiap muslim mendalami ilmu agama dan mengamalkannya. Dari sana, terciptalah keimanan. Jika keimanan semakin dalam, maka akan lahir konsep diri islami di dalam diri kita. Iman membuat kita selalu berpikir positif  terhadap diri sendiri dan tetap menyadari kelemahan-kelemahan yang kita miliki.

·  Membuat peta diri. Caranya antara lain ialah kita harus mengevaluasi setiap kekuatan, kelemahan, hambatan, dan ancaman, terhadap diri kita.

·  Berpikir positif, bersikap optimis, dan tahan kritik.
· Mengikuti event-event kompetensi, sebagai ajang pembuktian diri terhadap kemampuan yang kita miliki. Tidak harus menjadi juara, karena itu bisa menambah rasa PD

· Menjadikan kegagalan sebagai bahan evaluasi atau intropeksi diri. Setiap dari kita pasti pernah mengalami kegagalan bahkan ada yang berlipat ganda karena itu wajar, tidak ada manusia yang sempurana di dunia ini. Namun, jangan sesekali menjadikan kegagalan itu membuat anda semakin terpuruk dan kebalikannya. Pahami terlebih dahulu apa yang membuat anda gagal kemudian memperbaiki setiap kekurangannya. Bangkitlah dan coba lagi tanpa ada rasa menyerah.

· Berinteraksi dengan orang lain. Ada kalanya potensi diri kita baru terpantau setelah kita menjalin hubungan dengan orang lain. Semakin beragam orang yang kita jumpai, semakin besar pula sisi kehidupan kita yang akan terpetakan. Oleh karena itu kita tidak boleh meremehkan orang lain seperti apapun dia. Di dalam segala sesuatu, pasti ada hal yang istimewa. Yeah mana tahu kita bisa belajar dari diri tentang keterampilannya yang tidak dimiliki orang lain.

·      Membangun pesona diri. Pesona ialah daya tarik terhadap diri kita oleh orang lain. Ini tersusun oleh pesona ragawi, pesona akal, dan pesona hati. Hal tersebutlah yang membuat ketertarikan terhadap diri kita. Orang bijak berkata “lingkungan hidup hidup kita adalah cermin diri kita. Jika ingin kondisi sekitar kita baik, maka kita perlu memulainya dari diri kita sendiri


   Percaya diri itu berasal dari dalam diri. Karena keberhasilan meraih Percaya diri juga berarti berhasil mengendalikan suasana hati. Maka kita juga memiliki kesempatan untuk mengendalikan suasana lingkungan sekitar. Itu semua berkat pengaruh kekuatan positif dalam diri kita.

05 May 2016

Hal-hal Yang Bisa Membuat Percaya Diri (PD)

Kata Percaya Diri tidak asing lagi di telinga kita. Orang-orang jaman sekarang menyebutnya dengan dengan istilah PeDe. Pede adalah kebalikan kata minder, pastinya sudah tahu kan? Yaitu menganggap diri kita lemah dan memiliki kekurangan dari orang lain. Baik itu dari segi kemampuan, ketrampilan dan juga penampilan. Rasa percaya diri senatiasa harus selalu ada dalam diri kita supaya kita bisa mengutarakan sesuatu yang kita anggap benar dan melakukan sesuatu tanpa rasa takut atau pun malu. Karena seperti yang sudah saya jelaskan di postingan sebelumnya, sikap malu-malu atau sok gengsi hanya akan membelenggu diri kita.

           Percaya diri (PD) adalah perasaan yakin terhadap kemampuan yang kita milki. Perasaan ini lahir dari hasil pengolahan terhadap sikap mental kita, dan berhubungan erat dengan konsep diri kita. Konsep diri artinya ialah bagaimana cara kita menganggap diri kita, nilai diri kita, dan mengetahui siapa kita. Itu lah gunanya kita intropeksi diri kita terhadap batas kemampuan yang kita miliki.

             Ada 3 unsur yang menyusun konsep diri berdasarkan hasil kutipan saya. Yang pertama adalah Diri ideal. Diri ideal merupakan gambaran diri kita yang ideal. Misalnya Rival, berharap suatu saat dia bisa menjadi gitaris hebat seperti idolanya John Petrucci (gitaris band Dream Theater).  Oleh karena itu, pastinya ia akan berusaha semampunya untuk mewujudkan keinginannya tersebut, latihan sungguh-sungguh dan terus mencoba mengoptimalkan kemampuannya. Setiap orang boleh-boleh saja memiliki idola masing-masing dan itu sangat wajar, melalui idola kita bisa mendongkrak motivasi untuk lebih maju dan hebat. Namun sudah selayaknya, setiap muslim seperti kita mengidolakan Rasulullah SAW. Di atas idola-idola kita yang lain.
            
       Yang kedua ialah Citra Diri atau dalam bahasa inggris self image, merupakan cara kita memandang diri kita sendiri. Coba renungkan, kita pasti pernah merasa diri kita itu belum mencapai tingkat yang kita idam-idamkan. Kita belum sukses menggeluti suatu bidang dan merasa kemampuan kita seperti itu aja. Santai aja broo! kita tidak sendiri, jadi jangan berkecil hati. Orang lain, bahkan orang-orang besar juga pernah mengalami hal seperti yang kita alami sekarang ini. Yang terpenting ialah jangan menyerah dan mau berusaha untuk menjadi lebih baik. Insya Allah pasti bisa mewujudkan keinginan kita.

            Sambil menyadari kekurangan-kekurangan yang kita miliki, kita tetap harus berpikir positif terhadap diri kita. Kalau tidak, kita akan selalu merendahkannya. Sudah pasti ujung-ujungnya kita akan terpuruk ke dalam kemalasan dan menyerah ada keadaan. Kalau bukan kita yang merubahnya siapa lagi coba. Ayo kawan-kawan ini saatnya kita berubah.

Dan yang ketiga ialah Harga Diri. Ini merupakan seberapa suka kita terhadap diri kita sendiri. Setiap kita memiliki harga diri dan harga diri harus selalu dijaga agar tidak diinjak-injak oleh lain. Harga diri yang kita miliki tadilah yang akan mendorong kita untuk bersikap rendah hati. Jikalau kerendahhatian sudah menyelimuti diri kita, kita akan menyadari bahwa kemampuan kita hanyalah karunia Allah SWT semata. Kita pun wajib untuk mengimani_Nya karena yakin bahwa allah akan senantiasa bersama kita, kapan dan dimanapun kita berada.

Harga diri juga bisa membuat kita tetap tanggung menghadapi rintangan apapun. Kita tidak takut kepada orang lain. Setiap kita itu sama di mata Allah, hanya ketaqwaan lah yang membedakan setiap manusia. Jika kita telah berusah bertaqwa, untuk apa takut kepada sesama makhluk ciptaannya. Namun kita diharuskan untuk menjaga etika, saling menghormati dan menghargai sesama.

Nah, sekarang kita sudah tahukan hal apa yang membuat kita menjadi percaya diri. Tapi kalau sudah PD kita bisa apa? Apa yang yang bisa kita lakukan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa hal yang kalau kita sudah PD
  • Setiap dari kita pasti pernah ingin menyampaikan sesuatu maksud kepada orang lain. Mengungkapkan perasaan pada seseorang, memberikan pendapat, baik itu pada sedikit orang maupun massa. Percaya Diri akan membuat kita lebih mudah untuk menyampaikannya. Karena respek dan berpikir positif terhadap sikap kita yang meyakinkan, maka mereka akan lebih mudah percaya terhadap penyampaian kita.
  • Percaya diri membuat kita mkengusahakan agar kebaikan ada dalam diri kita. Kita selalu berusaha intropeksi diri, yaitu menutup kekurangan dan memaksimalkan setiap kebaikan.
  • Selanjut Percaya Diri akan memperkuat daya tahan kita terhadap berbagai macam rintangan, tidak takut dan tegar melakukan apapun. Selain cara berpikir yang kuat, kita juga memiliki daya kendali terhadap berbagai macam keadaan dan aspek-aspek kehidupan. Daya kendali ini membantu kita untuk lebih berpikir jernih dalam mengatur tujuan hidup sehingga kita bisa mencapai keberhasilan.

Manfaat Percaya Diri

      Percaya Diri memiliki beberapa manfaat, diantaranya:
  • Menjalani hidup dengan semangat
  • Berani menerima tantangan, apapun konsekuensinya
  • Berani berbeda dengan orang lain, jika hal tersebut bermanfaat
  • Memiliki sifat suka membantu orang lain sekaligus berani berkata tidak jika memang ingin       mengatakannya
  • Mandiri, yaitu berusaha memaksimalkan kemampuan diri sendiri dahulu sebelum meminta       bantuan kepada orang lain.
  • Memilki fisik kuat dan mental tahan banting, perasaan yang selalu rileks dan ceria membuat daya tahan tubuh menjadi kuat
  • Orang PD cenderung lebih sukses dibandingkan dengan orang yang tidak PD

         Intinya, Percaya Diri itu asyik kan? Jadi untuk apa harus minder kalau kita bisa melakukannya. Oleh karena itu jangan pernah takut akan sesuatu. Pede aja keles.

         Itu lah Hal-hal yang membuat kita Percaya diri. Banyak cara-cara untuk meningkatkan percaya diri, namun akan kubagikan di postingan yang akan datang.
Baca Juga : cara meningkatkan percaya diri

Salam Kreatif !!!


Huslein Slash

Hal-hal yang Bisa Memunculkan Daya Kreatif

Banyak orang berpikir orang kreatif hanyalah orang-orang yang terlahir dengan bakat kreatif. Ternyata hampir semua penelitian menyatakan bahwa orang yang memiliki IQ rata-rata pun bisa melakukan sesuatu yang kreatif. Oleh karena itu, kita yang IQ nya pas-pasan tidak perlu bersedih karena kebutuhan itu adalah pendorong munculnya daya kreatif.

Sering kali orang juga beranggapan bahwa daya kreatif bisa muncul bila dana sebagai modal utamanya mencukupi. Ini adalah pernyataan yang keliru. Padahal, banyak orang-orang  yang dianggap kreatif menyatakan bahwa daya kreatif mereka bukan berdasarkan jumlah uang yang mereka terima. Justru, orang yang terlalu memikirkan materi itulah mereka enggan dan memiliki sedikit waktu untuk berkreasi. Sebenarnya banyak hal yang bisa kita lakukan dengan modal seadanya seperti mengolah barang bekas menjadi hiasan, mendaur ulang serta mengkombinasikan dengan benda lainnya.

Tanpa kita sadari, daya kreatif bisa juga muncul karena adanya tenggat waktu (deadline). Meskipun demikian, tekanan waktu juga bisa menghambat daya kreatif seseorang karena membuatnya kehilangan konsentrasi. Ibarat virus penyakit, "virus" kreatif juga membutuhkan masa inkubasi, yaitu waktu bagi pelakunya untuk menganalisis persoalan dan membiarkan ide-idenya muncul.

Selain itu, daya kreatif bisa juga muncul karena adanya persaingan. Hal ini biasa terjadi. misalnya kita seorang pengusaha pemula pasti ingin perusahaan kita lebih maju dari yang lain dan saat itu kita berpikir apa yang akan kulakukan untuk meningkatkan penghasilanku? Produk apa yang sedang banyak diincar dan bagaimana mendistribusinya? Penambahan seperti apa supaya orang lebih tertarik? Tidak hanya itu saja tetapi lebih banyak lagi bentuk persaingan di berbagai bidang. Baik itu produksi film, Band, lembaga-lembaga dan lain-lain yang bergerak dibidang yang sama sudah pasti akan bersaing untuk menjadi yang terbaik.

Risiko dan Konsekuensi

Sebagaimana yang kita ketahui, kata orang bijak hidup ini adalah pilihan, dan setiap pilihan memiliki konsekuensi. Risiko adalah akibat negatif dari sebuah perbuatan, sedangkan konsekuensi adalah setiap akibat dari perbuatan, baik itu positif atau pun negatif. Ada pula yang bilang bahwa konsekuensi adalah akibat dari sebuah perbuatan yang akan selalu muncul tanpa bisa dihindari, sementara resiko adalah potensi akibat yang masih bisa dicegah.

Setiap kali kita menjatuhkan pilihan, resiko dan konsekuensi selalu punya kesempatan untuk muncul. Oleh karena itu kita harus memupuk rasa PD supaya tidak takut sebelum mencoba sesuatu. Percaya sajalah dengan gagasan milik sendiri dan terus perjuangkan. Kalau bukan kita sendiri yang mempercayainya, siapa lagi?

Walaupun demikian, jangan cepat puas dengan sesuatu yang disebut “keberhasilan” tetaplah terfokus, jabarkan setiap ide yang kita miliki, dan upayakan kolaborasi dengan hal lain. Jangan ragu meminta bimbingan atau bantuan dari orang lain yang telah lebih dulu menggeluti bidangnya. 1 tahun yang lalu, sebenarnya sudah bisa menggambar wajah mirip dengan orang aslinya. Mungkin bagi orang itu sudah bagus dan sempurna dan saya banyak mendapat pujian dari orang-orang dari hasil karya saya. Tetapi bagi saya, itu belum seberapa, saya berpikir harus bisa lebih baik lagi dan aku pasti bisa menggambar lebih detail walaupun dari perspektif yang berbeda. Akhirnya saya terus mencoba dan fokus mendalami bidang ini sampai sekarang saya sudah lumayan lebih bagus dari dulu. Namun perjalananku tidak cukup disini saja, banyak hal yang harus saya kembangkan lagi dan masih banyak eksperimen yang harus kucoba lagi hingga menjadi professional. Yang terpenting PD aja ok. Jika berusaha pasti semua bisa kita lakukan.

Selanjutnya, daya kreatif bisa juga muncul dari kebiasaan, atau lebih tepatnya kebiasaan berkreasi. Mulanya bisa saja sekedar coba-coba, tapi jika terus menerus dilakukan dengan ketekunan dan ketelitian, pasti hasilnya akan dahsyat, percayalah. Seperti contoh di atas, selain hobi menggambar, saya lebih dulu bermain musik karna rasa ingin tahu yang kuat memacu saya untuk lebih peka dan memperhatikan disekitar. Biasanya setiap ada waktu luang saya selalu menggunakan waktu luang saya untuk berkreasi seperti memanfaatkan barang bekas, membuat kerajinan tangan atau apa saja yang bisa dimanfaatkan untuk berkreasi. Oleh karena itu, biasakan diri kita melakukan sesuatu secara terus menerus dan menekuni apa yang kita suka.

Artinya jika kita ingin memunculkan daya kreatif terlebih dahulu asahkan kepekaan kita dan rasa ingin tahu kita terhadap sesuatu, biarkan orang lain menganggap kita sok ingin tahu, kepo-kepo dikit tidak masalah yang lebih penting kita bisa menjadi pribadi yang kreatif.

Namun, menjadi orang kreatif, ketrampilan dan daya kreatif pun belum cukup. Kalau begitu apalagi ya? Baiklah saya akan menjawabnya yaitu motivasi.

Motivasi tidak kalah penting. Ketrampilan, daya kreatif dan bakat tidak secara otomatis mendorong seseorang melakukan penciptaan atau berkarya. Motivasi adalah faktor penting yang akan menggerakkan dirimu untuk berkreasi. Sekarang coba pikirkan apa yang sering kamu lakukan di waktu kecil atau bakat apa yang sudah kamu miliki dari kecil. Baik itu menggambar, main musik, bermain pasir atau tanah liat, menulis puisi, bernyanyi dan lain sebagainya. Pertanyaannya, mengapa sekarang kamu malas melakukan hal tersebut? Mengapa kemampuan itu tidak dikembangkan lagi? Mungkin itu bakat yang sudah kamu miliki yang seharusnya kita kembangkan. Boleh saja mencoba yang lain karena kita tidak ada batasan untuk belajar dan bereksperimen. Tetapi alangkah baiknya mengembangkan lagi bakat yang terpendam menjadi sesuatu yang lebih gemilang. Itu semua karena ada sesuatu penghalang yang tidak bisa kita hadapi. Kalahkan penghalang dan majulah ke depan.


Mungkin cukup sekian dulu, itu lah hal-hal yang memunculkan daya kreatif. Semoga bermanfaat dan saya ucapkan terma kasih